Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 menjadi waktu yang kerap digunakan masyarakat untuk berpergian. Karenanya, tidak heran jika beberapa maskapai mempersiapkan penerbangan ekstra.
Garuda Indonesia misalnya, mempersiapkan 186 penerbangan ekstra untuk memenuhi permintaan di musim liburan itu.
Kendati permintaan tinggi, tapi libur Natal dan Tahun Baru sepertinya tidak akan banyak mendongkrak pendapatan perusahaan. “Kontribusi Natal dan Tahun Baru tidak terlalu besar,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra pada Jumat (21/12).
Pria yang akrab disapa Ari itu menjelaskan, pada momen itu walaupun permintaan tinggi tapi cenderung penuh pada pesawat tujuan luar kota. Tapi ketika pesawat kembali ke tujuan asal, keterisian pesawat cenderung kosong. “Jadi sama dengan bulan-bulan sebelumnya,” jelasnya.
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih optimis memiliki ruang agar pada akhir tahun 2018 mencatat laba bersih. Sekedar tahu, sampai kuartal III 2018 Garuda Indonesia masih mencatat rugi bersih sebesar US$ 131,72 juta. Jumlah itu menurun ketimbang rugi bersih di kuartal III 2017 sebesar US$ 207,49 juta.
Untuk mendongkrak laba, Garuda Indonesia justru mengandalkan kerjasama yang telah dijalin dalam beberapa bulan terakhir. Salah satunya, kerjasama dengan pihak ketiga untuk marketing advertising dengan industri marketplace seperti Traveloka, JD.ID, tiket.com, dan lainnya. Ari yakin, potensi pendapatan iklan Garuda Indonesia tinggi karena Garuda Indonesia memiliki 30 juta penumpang setiap tahunnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
