Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) menyiapkan belanja modal lebih dari US$ 100 juta pada tahun ini. Dari jumlah itu, sebanyak 60% akan dialokasikan untuk meningkatkan investasi organik perusahaan.
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk Iwan Joeniarto mengatakan banyak permintaan dari berbagai maskapai regional maupun domestik agar mendapat perawatan tidak hanya airframe, tetapi juga pada mesin dan komponen pesawat. “Investasi ini diharapkan memberikan return yang bagus,” katanya pada Senin (30/4).
Potensi terbesar disebut Iwan akan berasal dari pesawat kecil seperti Boeing 737 dan Airbus 320. Oleh karenanya kapabilitas GMFI akan ditingkatkan agar tingginya permintaan maintenance dari berbagai maskapai bisa dipenuhi di tahun ini.
Alokasi belanja modal GMFI juga akan digunakan untuk pembangunan bengkel maintenance, repair, & overhaul (MRO) pesawat di Batam. Saat ini Iwan menyebut pihaknya sedang melakukan proses perizinan ke BP Batam dan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman yang diharapkan selesai pada semester I-2018.
Untuk pengembangan di Batam, belanja modal yang dialokasikan GMFI sekitar US$ 4 juta-US$ 8 juta.
Selain Batam, perusahaan juga sedang menyiapkan bengkel MRO di Australia. Diharapkan pembangunan bengkel di Australia bisa selesai tahun ini.
Di luar itu, perusahaan masih melakukan kajian untuk pembangunan di Papua. Untuk di Papua investasi itu dilakukan dalam bentuk revitalisasi lahan milik Merpati Airlines.
Dengan investasi lebih dari US$ 100 juta itu, Iwan berharap GMFI bisa memberikan total solution provider bagi berbagai jenis pesawat dan berbagai jenis perbaikan.
Hingga saat ini, GMFI sudah menguasai 34% pasar domestik. Adapun total pendapatan GMFI tahun lalu sebesar US$ 439,3 juta atau naik 13% dari tahun sebelumnya US$ 388,6 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News