Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
Tahun ini BOLT menganggarkan alokasi belanja modal sebesar Rp 60 hingga Rp 70 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk penambahan pusat logistik baru di MM2100 Cibitung dan juga pembelian mesin baru. Pusat logistik tersebut akan beroperasi di November nanti dan akan mendekatkan posisi pengiriman produk ketimbang dari pabrik.
Saat ini pabrik BOLT berada di Kapuk dan Tangerang. Kapasitas produksi telah meningkat 4% di tahun ini menjadi 30.000 ton per tahun. Dengan utilisasi produksi sebesar 70%.
Sedangkan untuk kinerja laba bersih, Anthony mengaku akan sama dengan tahun lalu. Hal ini mengingat harga bahan baku besi yang naik dan nilai tukar rupiah yang melemah.
"Peningkatan harga jual ke pabrikan otomotif ada delay. Nanti harga akan berubah di pass ke pabrikan otomotif tahun depan. Saat itu kinerja bottom line kami harusnya lebih baik," jelasnya.
Dari laporan keuangan semester I-2018, penjualan BOLT sebesar Rp 552,89 miliar atau naik 19% dari periode sama tahun sebelumnya 489,44 miliar.
Hanya saja beban pokok penjualan perseroan membengkak menjadi Rp 437,2 miliar atau naik 22% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 358,8 miliar. Alhasil laba bersih turun sebesar Rp 39,7 miliar atau turun 30% menjadi Rp 56,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News