kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gas Bumi Jadi Kunci Transisi Energi, Kementerian ESDM Dorong Integrasi Pasar


Jumat, 13 Mei 2022 / 18:29 WIB
Gas Bumi Jadi Kunci Transisi Energi, Kementerian ESDM Dorong Integrasi Pasar
ILUSTRASI. Sebuah kapal tanker pengangkut LPG. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

Tak hanya itu, pengembangan gas alam baru diperlukan dan dapat melengkapi dekarbonisasi sektor energi, tentunya dengan bantuan Carbon, Capture Utilization Storage (CCUS).

"Laporan PBB menunjukkan bahwa CCUS dapat membawa prospek yang menjanjikan bagi gas alam untuk berkolaborasi dengan energi terbarukan dalam mempercepat dekarbonisasi. Selain itu, gas dengan CCUS berpotensi mengatasi pengurangan emisi di sektor industri berat yang hard-to-abate (pemakaian energi fosil)," kata Yudo.

Melului pendekatan yang berbeda di masing-masing negara, kebutuhan gas bumi di Indonesia juga semakin meningkat sejak pertama kali diproduksi tahun 1965. Saat ini, lebih dari 60% produksi gas Indonesia digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), porsi gas bumi ditargetkan mencapai 24% dalam bauran energi nasional 2050.

Baca Juga: Pertamina Lakukan Studi Kelayakan Produksi Bio-Metana Limbah Sawit

Total, sebanyak 62,39 TSCF cadangan gas tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Pemerintah Indonesia mengundang semua calon investor untuk berkontribusi dalam mengembangkan cadangan. "Pemerintah menawarkan kemudahan berusaha dan fasilitas pendukung bagi investor, mulai dari regulasi, perizinan, hingga insentif fiskal dan nonfiskal," papar Tutuka.

Sementara itu, sektor industri, listrik, dan pupuk merupakan konsumen gas terbesar di Indonesia. Sementara itu, sekitar 22,57% diekspor dalam bentuk LNG, dan 13,13% diekspor melalui pipa. Total konsumsi gas mencapai 5.734,43 BBUTD. Untuk menjaga ketahanan energi, Indonesia menargetkan produksi gas bumi sebesar 12 BSCFD pada 2030. Berdasarkan Neraca Gas Indonesia, diperkirakan ada potensi surplus untuk memasok kebutuhan industri baru di dalam negeri atau untuk diekspor.

Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya untuk industri maupun pembangkit listrik, Pemerintah Indonesia terus meningkatkan pembangunan infrastruktur, misalnya infrastruktur pipa gas. Selain itu, pengembangan pipa LNG skala kecil dan virtual juga penting untuk mengamankan pasokan energi di daerah-daerah tertentu dengan kendala geografis, seperti di pulau-pulau kecil yang tersebar, terutama di bagian timur negara itu.

"Dengan cadangan dan potensi yang melimpah tersebut, membuka pasar gas bumi di Indonesia. Kami menyambut para investor untuk bergabung dalam pengembangan gas di tanah air untuk menyediakan pasokan energi yang andal dan pada saat yang sama, untuk mencapai target NZE tahun 2060," pungkas Tutuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×