kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina Lakukan Studi Kelayakan Produksi Bio-Metana Limbah Sawit


Jumat, 13 Mei 2022 / 11:12 WIB
Pertamina Lakukan Studi Kelayakan Produksi Bio-Metana Limbah Sawit
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Pertamina di Jakarta Pusat.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menyepakati kerja sama proyek gas bersih bio-metana bersama tiga perusahaan gas dari Jepang yakni Osaka Gas Co., Ltd. (Osaka Gas), JGC Holdings Corporation (JGC), dan INPEX CORPORATION (INPEX).

Kerja sama ini meliputi untuk melakukan studi kelayakan produksi bio-metana dari limbah pabrik kelapa sawit (POME) sebagai gas alam bersih dan potensinya menjadi gas alam cair (LNG) di Indonesia.

Proyek ini merupakan bagian dari perwujudan Asia Energy Transition Initiative2 (AETI) yang diluncurkan Pemerintah Jepang pada tahun 2021 lalu. Tujuannya mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sekaligus mendukung pencapaian net-zero emission di kawasan Asia melalui transisi menuju energi bersih.

Baca Juga: Akselerasi dekarbonisasi, Kementerian BUMN resmikan tiga PTBg limbah sawit PTPN V

Sebagai informasi, Indonesia merupakan produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar di dunia yang menyerap tiga juta tenaga kerja dan menghasilkan 4,5% dari PDB. Limbah pabrik kelapa sawit mengandung bahan organik yang menghasilkan emisi metana yang signifikan.

Metana memiliki dampak pemanasan global 25 kali lebih besar dibandingkan dengan CO2. Proyek ini dimaksudkan sebagai usaha mengurangi emisi gas rumah kaca dari limbah sawit dengan mengubahnya menjadi biofuel sehingga akan berkontribusi pada pasokan energi bersih secara berkelanjutan.

Melalui kerja sama ini, Pertamina dan mitra akan bersama-sama melakukan studi kelayakan proyek, termasuk kerja sama dalam penelitian dan pengembangan teknologi serta solusi yang berkaitan dengan produksi bio-metana dari sumber POME yang berlokasi di Sumatera dan Kalimantan.

Nantinya, produksi bio-metana akan disalurkan melalui jaringan gas yang dimiliki Pertamina sehingga bisa memenuhi permintaan gas alam yang terus meningkat dan sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi.

Kerja sama ini juga akan mengkaji peluang memanfaatkan mekanisme kredit karbon dan skema sertifikasi bio-metana untuk mengamankan netralitas karbon.

Selain itu, kerja sama ini juga akan mengkaji peluang pemasaran bio-metana atau bio-LNG dan bahan bakar bunker, termasuk ekspor bio-LNG ke Jepang dan juga negara lain.

Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulansari mengatakan, Pertamina memosisikan kerja sama ini sebagai kelanjutan dari beberapa proyek pengembangan energi hijau yang telah dikembangkan perseroan selama ini.




TERBARU

[X]
×