kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.355   0,00   0,00%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%

Gejolak rupiah menyulitkan penjualan elektronik


Kamis, 26 Juni 2014 / 22:12 WIB
Gejolak rupiah menyulitkan penjualan elektronik
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan menambah kuota penawaran SBR012 dari Rp 10 triliun menjadi Rp 15 triliun.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Ketidakstabilan nilai tukar rupiah terhadap dollar memicu penjualan elektronik pada tahun ini. Menurut AG Rudyanto, Ketua Electronic Marketers Club (EMC), yang terpenting bukan titik aman dollar berapa, tetapi kestabilan dollar. "Kalau inginnyadi angka Rp 9000-an per dollar, cuma sebenarnya paling penting stabilitas," kata Rudy pada KONTAN, Kamis (26/6).

Rudyanto bilang saat ini bahan baku elektronik 90% masih dalam dollar, sehingga ketidakstabilan dolar sangat mempengaruhi harga produk. Pada 2014, rata-rata harga elektronik sudah naik 15-25% dibandingkan tahun lalu.

Menurut Rudyanto kenaikan harga terkait dollar akan bervariasi. "Kalau yang kompetisinya tinggi seperti TV naiknya tidak sampai 5%. Kalau untuk yang permintaannya tinggi seperti lemari es dan AC itu kenaikannya bisa tinggi," kata Rudyanto.

Jelang puasa dan lebaran biasanya penjualan lemari es akan meningkat. Rudy menuturkan peningkatannya bisa 20-25%. AC juga tinggi karena tingkat penetrasinya yang masih rendah. Dengan gejolak rupiah, Rudy memasang target tahun ini bisa sama seperti tahun lalu. "Sama dengan tahun lalu atau tumbuh 0% saja sudah baik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×