Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih Ketua AP5I dan Badan Pengawas AP5I periode 2025-2030 pada 31 Oktober 2025 lalu.
Sekretaris Eksekutif AP5I, Anna Maria memaparkan, Munas menghasilkan terpilihnya Saut P. Hutagalung sebagai Ketua AP5I untuk periode 2025-2030.
Dalam sambutan pertamanya, Saut Hutagalung mengajak anggota AP5I memperkokoh kebersamaan sebagai Asosiasi Perikanan dalam mengatasi berbagai tantangan saat ini dan yang akan datang.
Baca Juga: Kontroversi Udang Radioaktif, AP5I Minta Pemerintah Terapkan Zero Tolerance
Lebih lanjut, dari hasil Munas juga terbentuk Badan Pengawas AP5I periode 2025-2030, dengan rincian:
- Ketua Badan Pengawas: Harry Lukmito
- Anggota: Aris Utama, Ricky Tandriono, Adi Surya Dewanto, dan Anton Suryono Gunawan.
Anna melanjutkan, dengan terpilihnya pengurus baru AP5I, pihaknya akan melanjutkan kerja sama yang baik dengan pemerintah khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mendukung industri perikanan Tanah Air.
"AP5I juga fokus pada tantangan lainnya dalam pemenuhan persyaratan produk perikanan bebas antibiotik yang harus ditangani sejak dari hulu pada usaha budidaya," terang Anna dalam keterangannya, Selasa (4/11/2025).
Sejalan dengan itu, Anna menambahkan, AP5I tengah berkolaborasi dengan pemerintah untuk memenuhi persyaratan sertifikasi bebas Cesium-137 bagi produk udang yang diekspor ke Amerika Serikat.
Sebagai informasi, dalam Munas AP5I yang dilaksanakan akhir Oktober 2025 tersebut, jumlah anggota yang hadir berjumlah 72 orang atau 88,8% dari jumlah seluruh anggota AP5I yang terdaftar.
Selain pengangkatan Ketua AP5I dan Badan Pengawas AP5I anyar, agenda lain dalam Munas termasuk laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus periode 2020-2025. Adapun agenda lainnya meliputi perubahan Anggaran Dasar (AD) AP5I dalam beradaptasi menghadapi dinamika industri pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Baca Juga: AP5I Wanti-Wanti Dampak Kasus Udang Radioaktif Terhadap Ekspor Perikanan Indonesia
Selanjutnya: Honor Pad X7 Tawarkan Fitur TÜV Rheinland, Cukup Bersaing dengan Redmi Pad 2
Menarik Dibaca: Honor Pad X7 Tawarkan Fitur TÜV Rheinland, Cukup Bersaing dengan Redmi Pad 2
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













