kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Gelar Periklindo EV Conference 2025 di Bali, Optimisme & Panggung Penting Pegiat EV


Minggu, 29 Juni 2025 / 12:44 WIB
Gelar Periklindo EV Conference 2025 di Bali, Optimisme & Panggung Penting Pegiat EV
ILUSTRASI. Periklindo Electric Vehicle Conference (PEVC) 2025 akan dilaksanakan pada 10-11 Juli 2025 di Jimbaran Convention Center, Bali.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Periklindo Electric Vehicle Conference (PEVC) 2025 akan kembali digelar.  Agenda yang merupakan sebuah konferensi penting bagi para pemimpin industri, pembuat kebijakan, peneliti, dan pelaku usaha kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) dari seluruh dunia ini akan dilaksanakan pada 10-11 Juli 2025 di Jimbaran Convention Center, Bali.

Konferensi ini mengusung tema 'Empowering the Future: Navigating Trends and Challenges in the Global EV Landscape'.

PEVC 2025 juga akan membahas berbagai terobosan teknologi yang luar biasa, termasuk kemunculan robot manusia canggih dan mobil terbang asal Tiongkok yang akan memperlihatkan masa depan industri otomotif dunia.

Ketua Umum Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia) Moeldoko, menyampaikan bahwa inovasi ini menjadi salah satu daya tarik utama konferensi, selaras komitmen Periklindo dalam memacu transformasi ekosistem kendaraan listrik Indonesia.

"Melalui agenda ini diharap dapat mengumpulkan para ahli di bidangnya dan para pelaku industri untuk bersama-sama merumuskan strategi dan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan industri EV," terang Moeldoko dalam keterangan resmi, Jumat, (27/6).

Baca Juga: Transaksi Tembus Rp 912 Miliar, PEVS 2025 Tutup Hari ke-5 dengan Capaian Positif

Targetnya, akan ada 500 peserta yang hadir dalam konferensi tersebut. Mencakup 1/3 merupakan peserta nasional, dan 2/3 lainnya merupakan peserta internasional.

Ia menambahkan PEVC tahun ini juga menghadirkan serangkaian sesi paralel yang dinamis, membahas berbagai aspek paling mendesak dan inovatif dalam industri kendaraan listrik. Tema-tema utama mencakup tren global kendaraan listrik, kemajuan dalam desain dan manufaktur kendaraan, mobilitas cerdas dan otonom, serta teknologi baterai berbasis kecerdasan buatan.

Sesi lainnya, masih kata Moeldoko, akan mengangkat solusi energi berkelanjutan seperti tenaga nuklir untuk pasokan energi kendaraan listrik, model ekonomi sirkular untuk daur ulang baterai, dan tantangan produksi baterai skala besar.

Optimisme Soal Pertumbuhan Ekosistem Kendaraan Listrik

Moeldoko memandang pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia hingga saat ini masih sangat positif. Hal ini dilihat dari pertumbuhan pengguna EV yang makin meningkat seiring waktu.

"Tapi kita melihat pertumbuhannya, bukan minimnya production, tapi pertumbuhannya yang memang mengagetkan. Yang kedua, dengan pertumbuhan penjualan seperti ini, pasti ini challenge bagi industri. Jadi bagaimana nanti industri akan menyelaraskan antara supply and demand, itu tantangan," beber Moeldoko di Hotel The Sultan Residence, Kamis, (26/6).

Baca Juga: Pameran PEVS 2025 Ditargetkan Raih Transaksi Rp 400 Miliar

Melansir Kontan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesisa (Gaikindo) mencatat pertumbuhan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia terus menunjukkan tren positif.

Hal tersebut tergambar dari data penjualan selama Januari-Mei 2025, yang mana sudah terdapat 53.650 unit EV baru yang didistribusikan. Jumlah ini sudah setengah dari pencapaian penuh tahun lalu (103.227 unit), serta nyaris mencapai dua tahun sebelumnya (71.358 unit).

Salah satu tantangan dari ekosistem kendaraan listrik di Indonesia ialah keberadaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) yang masih belum merata ke seluruh wilayah. Mengenai hal ini, Moeldoko menyatakan bahwa saat ini, sudah mulai banyak perusahaan swasta yang berencana untuk menanamkan investasi SPKLU di Indonesia.

"Karena tadi melihat pertumbuhan, kaget semua kok pertumbuhan EV kok begitu cepat. Ini juga mengaruhi bagaimana ekosistemnya mulai dipikirkan oleh swasta. Kalau yang dulu kita berpikir tentang apa itu ayam dan telur, maka ini ternyata sudah banyak nih telurnya. Di mana-mana sudah mulai banyak EV. Kalau begitu perlu ekosistem. Pengusaha-pengusaha di sektor SPKLU jadi mengelirik," tambahnya.

Baca Juga: Kendaraan Komersial Jadi Sorotan di PEVS 2025, Targetkan Transaksi Rp 450 Miliar

Selanjutnya: Per Mei 2025, Transaksi BI-Fast BTN Capai Rp 17,2 Triliun

Menarik Dibaca: Realme C53 Hadirkan Mini Capsule ala iPhone, Harga Cuma 1 Jutaan? Wajib Cek!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×