kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.879   1,00   0,01%
  • IDX 7.304   108,86   1,51%
  • KOMPAS100 1.120   15,46   1,40%
  • LQ45 891   14,30   1,63%
  • ISSI 222   1,46   0,66%
  • IDX30 459   10,14   2,26%
  • IDXHIDIV20 553   13,36   2,47%
  • IDX80 129   1,41   1,11%
  • IDXV30 137   2,27   1,69%
  • IDXQ30 153   3,48   2,33%

Gelontorkan Rp 1,67 miliar, PLN hadirkan listrik 24 jam untuk warga Nangela Sukabumi


Kamis, 19 Agustus 2021 / 09:51 WIB
Gelontorkan Rp 1,67 miliar, PLN hadirkan listrik 24 jam untuk warga Nangela Sukabumi
ILUSTRASI. Petugas PLN. ANTARA FOTO/Indrayadi TH


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PLN meresmikan penyalaan dan pengoperasian jaringan listrik di Kampung Caringin, Kampung Sukasirna, Kampung Cikuya di Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (17/8) lalu, bertepatan dengan  Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-76. 

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha mengatakan, upaya menghadirkan listrik di lokasi tersebut tidak mudah. Selain lokasinya yang terpencil serta infrastruktur jalannya yang bergelombang dan belum beraspal. Lokasinya juga berbatu cadas.

Di samping itu, tidak adanya jembatan untuk melintasi sungai sehingga pada saat hujan serta aliran sungai yang deras juga juga membuat upaya mengangkut material seperti tiang dan kabel untuk menghadirkan listrik menjadi lebih menantang.

“Banyak kendala yang dihadapi PLN dalam perjuangan melistriki pelosok negeri, salah satunya ketersediaan infrastruktur jalan. Oleh karenanya, kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang turut bekerja sama dalam menerangi desa ini,” kata Agung dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Komisi VII DPR: Regulasi PLTS Atap berpotensi merugikan keuangan negara

Total jumlah warga di Kampung Caringin, Kampung Sukasirna, Kampung Cikuya di Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi berjumlah sekitar 176 warga. Sebelum adanya listrik PLN, sebagian besar warga dari total 176 kepala keluarga menggunakan panel surya sebagai sumber penerangan di malam hari.

Namun, setiap hari warga hanya bisa menikmati penerangan 7 jam. Itu pun jika matahari bersinar terik, jika cuaca mendung atau hujan, dapat dipastikan warga tak dapat menikmati penerangan.

“Anak-anak belajar mengaji di mushola menggunakan lampu teplok di malam hari sebagai penerangan. Sedangkan untuk aktifitas rumah, otomatis terhenti saat matahari terbenam. Susah pokoknya, gelap,” kata Saepudin, tokoh masyarakat di Desa Nangela.

Untuk menghadirkan listrik di Desa Nangela, PLN mengalokasikan dana Rp 1,67 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 1,7 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 10 kms, dan 2 gardu distribusi dengan total kapasitas 200 atau (2×100) kilo Volt Ampere (kVA).

Saepudin bilang, kehadiran listrik juga mampu membangkitkan semangat warga untuk dapat mandiri secara ekonomi. Banyak harapan warga terhadap hadirnya listrik PLN ini.

“Beberapa di antaranya yaitu ingin beli kulkas, agar bisa jualan, dan bertani serta beternak menggunakan listrik. Nah, semoga dengan adanya listrik PLN  bisa meningkatkan perekonomian di Desa Nangela,” ujar Saepudin.

Agung berharap energi listrik dapat bermanfaat dalam kehidupan warga. “Ini adalah bukti komitmen PLN menerangi pelosok negeri, harapannya memiliki manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat terutama pendidikan dan perekonomian masyarakat,” pungkas Agung.

Selanjutnya: IRRES: Revisi permen PLTS Atap perlu penuhi sejumlah aspek terlebih dahulu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×