Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) bersama telah PT Bangun Daya Utama mendirikan perusahaan baru bernama PT Tenaga Energi Hidro yang bertempat di Bogor, Jawa Barat.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Bukaka Teknik Utama Irsal Kamarudin dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (20/5). Sedikit gambaran, Tenaga Energi Hidro akan bergerak di bidang pengadaan energi baru terbarukan (EBT) berupa energi listrik melalui pembangkit listrik.
"Pendirian anak perusahaan baru PT Tenaga Energi Hidro akan memberikan dampak berupa potensi tambahan pendapatan dan laba bagi Perseroan sebagai pemegang saham," papar Irsal.
Adapun struktur modal dasar PT Tenaga Energi Hidro berjumlah Rp 20 miliar, yang terbagi atas 20.000 saham. Masing-masing saham bernilai nominal Rp 1 juta. Sementara, modal yang ditempatkan dan disetor sebesar 25% atau sejumlah Rp 5 miliar yang terbagi atas 5.000 saham.
Baca Juga: Bukaka Teknik Utama (BUKK) Getol Investasi PLTA Hingga Smelter
Irsal memaparkan, Bukaka menggenggam sebanyak 2.250 lembar saham yang senilai dengan Rp 2,25 miliar atau setara dengan 45% dari keseluruhan modal yang ditempatkan dan disetor. Sementara, PT Bangun Daya Utama memegang 2.750 lembar saham atau sebesar Rp 2,75 miliar yang setara dengan 55%.
Pada pemberitaan sebelumnya, Komisaris Bukaka Teknik Utama Solihin Jusuf Kalla menyampaikan, tahun ini BUKK menggarap tiga proyek besar yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Energy, PLTA Malea Energy, dan PLTA Kerinci Merangin Hidro.
Meski tidak disebut secara rinci, aksi korporasi juga dilakukan BUKK terkait pengembangan PLTA di tahun ini yakni berupa akuisisi sebagian saham PT Petro Hydro Optima yang saat ini terlibat dalam pengerjaan proyek PLTM Jayamukti, Garut.
Melalui entitas anak usaha, PT Bukaka Mega Investama (BMI), BUKK turut melakukan penambahan investasi secara bertahap dengan nilai sampai Rp 1,12 triliun di PT Kerinci Merangin Hidrop yang mengelola PLTA Kerinci. Lalu, ada pula penambahan investasi oleh BUKK di PT Malea Energy selaku pengelola PLTA Malea Energy sebesar Rp 150 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
