Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel konsisten menggelar ekspansi sepanjang 2023. Ini tercermin dari pertumbuhan menara dan fiber optic yang berimbas pada pertumbuhan kinerja keuangan.
Mitratel berhasil menambah 2.596 menara sehingga saat ini memiliki 38.014 menara. Adapun MTEL telah membangun menara baru (organik) dan mengakuisisi hampir 2.000 menara.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengklaim, dengan kepemilikan sebanyak itu, MTEL terus memantapkan posisinya sebagai raja menara di Asia Tenggara dari sisi jumlah kepemilikan menara.
"MTEL juga mengembangkan portofolio fiber untuk memenuhi kebutuhan operator seluler akan jaringan berlatensi rendah," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Kamis (7/3).
Baca Juga: Tumbuh 12,6%, Mitratel (MTEL) Cetak Laba Rp 2,01 Triliun di Tahun 2023
Sepanjang 2023, MTEL berhasil menambah jangkauan fiber optic sepanjang 15.880 kilometer (km). Dus, total panjang fiber optic Mitratel mencapai 32.521 km hingga akhir 2023 atau tumbuh 95,4%.
Sejalan dengan ekspansi tersebut kinerja keuangan MTEL juga ikut merekah. triliun. Mitratel meraup pendapatan Rp 8,59 triliun atau tumbuh 11,19% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 7,72 triliun.
Dari sisi bottom line, MTEL membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 2,01 triliun di 2023. Capaian tersebut meningkat 12,61% secara tahunan dari Rp 1,78 triliun sepanjang 2022.
Pria yang akrab dipanggil Teddy ini bilang pencapaian tersebut, tidak lepas dari ekspansi Mitratel dalam menambah portofolio aset, terutama di luar Jawa. Adapun sebanyak 22.237 menara, atau 58% dari total menara milik Mitratel berada di luar pulau Jawa.
Strategi tersebut sejalan dengan rencana bisnis operator seluler tengah menggelar ekspansi keluar Jawa, baik untuk memperluas jangkauan, pangsa pasar hingga meningkatkan kualitas koneksi internet di rural area.
“Permintaan untuk sewa menara, fiber optic dan layanan penunjang lainnya bakal meningkat sejalan dengan rencana ekspansi, terutama ke wilayah sentra pertumbuhan ekonomi baru di masa mendatang,” kata Teddy.
Mitratel terus mencatatkan kenaikan jumlah kolokasi dari 16.588 menjadi 19.395 tenant atau meningkat 16,9%. Sehingga jumlah tenant juga bertumbuh 10,4% dari 52.006 menjadi 57.409 tenant.
Peningkatan ini berdampak pada tenancy ratio dari 1,47 kali menjadi 1,51 kali. Teddy merinci kontribusi bisnis di luar Jawa tercermin pada pertumbuhan tenant sebesar 12%, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang pertumbuhannya 9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News