Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Artificial Intellegence (AI) semakin bertumbuh di Indonesia, Genesys kian optimis untuk penetrasi pasar di Indonesia dengan menyasar sektor keuangan.
"Terlebih mitra kami di Indonesia hingga saat ini tumbuh 2x dibandingkan tahun lalu," ujar Hunady Budihartono, Contry Manager Generys untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (6/8).
Bahkan dijelaskan bahwa pihaknya baru-baru ini menambahkan beberapa merek ternama ke dalam portofolio pelanggannya dari salah satu perusahaan perjalanan multi-miliar di Asia. Disebutkan pula bahwa Generys juga telah menutup kesepakatan enam angka dengan bank regional yang diakui sebagai salah satu kelompok jasa keuangan terbesar di Asia Tengara.
Baca Juga: Badan Riset Pemerintah China luncurkan sistem penilaian proyek blockchain
Keith Budge, Senior Vice President General Manager untuk Asia Pasifik dan Jepang menambahkan mitra secara global memang didominasi dari sektor keuangan mulai perbankan, asuransi, dan lainnya. "Kemudian disusul telekomunikasi, pemerintah, dan e-commerce," ujarnya.
Sedangkan, dari region Asia Pasifik & Jepang kawasan Southeast Asia yang mengalami pertumbuhan signifikan. Menurutnya, hal tersebut lantaran jumlah penduduk yang tinggi. Karenanya, Indonesia menjadi negara yang alami pertumbuhan signifikan.
Dari sana Keith juga melihat potensi pasar yang besar di Indonesia. Oleh sebab itu, pihaknya berencana untuk terus berinvestasi di Indonesia yang mana salah satunya dengan investasi talenta senior sehingga mampu menambah added value. Sayang, investasi yang akan digelontorkan pihaknya enggan menyebutkan.
Baca Juga: Mendapat label manipulator, media China serang balik AS
Hunady kembali menyebutkan bahwa untuk saat ini tantangan yang dihadapi yakni edukasi kepada tiap perusahaan. "Pengalaman pelanggan masih nomor dua," ujarnya.
Dari sana, strategi yang akan diterapkan yakni terus melakukan edukasi dan penambahan mitra guna mengembangkan bisnisnya.
Sekedar informasi, Genesys merupakan perusahaan yang bergerak di bidang omnichannel customer experience and solusi contact centre. Adapun pihaknya beroperasi di 110 negara dan sepanjang tahun lalu mencatatkan pendapatan US$ 1,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
