kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot kualitas, ini strategi Samudera Indonesia (SMDR) di sisa tahun 2020


Jumat, 16 Oktober 2020 / 20:34 WIB
Genjot kualitas, ini strategi Samudera Indonesia (SMDR) di sisa tahun 2020


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walaupun kondisi perekonomian nasional dan global menurun di tengah pandemi virus corona (Covid-19) tidak memadamkan semangat PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) untuk memacu kinerja. Bahkan, di tengah situasi saat ini pun perusahaan masih mendapatkan permintaan untuk menyediakan pelaut Indonesia baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Meski begitu, Dirut SMDR Bani Mulia mengatakan, para pelaku di industri pelayaran ini harus selektif dan fokus pada industri yang masih sehat di tengah kondisi sulit saat ini.

Lebih lanjut, Bani bilang, sejauh ini sudah ada 2 kapal Samudera Indonesia yang sudah diluncurkan. Salah satunya sudah berada di Indonesia dan yang lainnya sudah selesai melakukan sea trial dan akan ada satu kapal lagi yang akan diluncurkan di kuartal IV 2020.

Baca Juga: Begini strategi Samudera Indonesia (SMDR) menjaga kelangsungan bisnis

SMDR pun juga selalu memprioritaskan awak kapal yang bekerja di kapalnya adalah orang Indonesia. 

"Di Samudera Indonesia, meski di masa pandemi ini kami juga masih bisa menambah kapal, ada kapal yang sebagian dikurangi operasionalnya, tapi ada juga yang ditambah, bahkan ada kapal baru yang dibangun dan diproduksi dan membutuhkan pelaut baru," ujar Bani kepada Kontan.co.id, Jumat (16/10).

Bani mengungkapkan, sampai dengan kuartal III kinerja perusahaan pun masih cukup baik dan positif. Ia juga mengaku tingkat utilisasi kapalnya masih aman yaitu di angka 90% ke atas atau fully utilized.

SMDR juga selektif dalam memilih kontrak yang akan dijajaki. Perseroan masih memprioritaskan kontrak yang premium customer dengan reliability pembayaran yang baik, karena pihaknya mengkhawatirkan risiko pembayaran dari customer yang mungkin terdampak pandemi.

"Kami targetkan pelanggan dan pekerjaan premium yang tidak akan revisi nilai kontrak, karena kami tidak mau kerjakan project yang punya risiko rugi," katanya.

Pemilihan segmen pasar proyek dalam memburu kontrak menjadi salah satu segmen pasar yang menjadi penopang kinerja positif perusahaan saat ini. Penyelesaian proyek yang berjalan menjadi alasan mengapa permintaan jasa pengangkutan pada segmen tersebut terbilang stabil.

Bani tidak merinci berapa nilai maupun lamanya periode kontrak yang tengah dijajaki. Yang jelas, Bani menyebut proyek yang dijajaki berpeluang sudah bisa memberi kontribusi dalam pembukuan kinerja tahun ini bila berhasil didapat.

SMDR juga masih akan mengawal realisasi sejumlah investasi yang sudah dicanangkan. Seperti diketahui sebelumnya, SMDR menganggarkan belanja modal alias capital expenditure sebesar US$ 112,4 juta pada tahun ini.

Baca Juga: Begini persiapan Samudera Indonesia untuk ikut lelang operator Pelabuhan Patimban

Dalam rencana awal, capex tersebut akan digunakan untuk sejumlah hal dengan rincian US$ 47 juta untuk menunjang lini usaha pelayaran, US$ 30,7 juta untuk lini usaha pelabuhan, US$ 32,5 juta untuk lini usaha logistik, dan US$ 2,2 juta untuk lain-lain.

Bani mengaku belum bisa memastikan berapa dana capex yang akan terserap sampai tutup tahun nanti. Tapi dia menjelaskan bahwa Samudera Indonesia akan terus menggulirkan dana capex untuk membiayai investasi-investasi prioritas yang memiliki kepastian tinggi, seperti misalnya untuk menambah kapal baru.

SMDR menargetkan sampai akhir tahun pendapatan akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya, namun tidak setinggi rencana anggaran awal. pihaknya juga akan melakukan cost efficiency semaksimal mungkin. Salah satu fokus yang akan dilakukan perusahaan yaitu mencari kontrak baru seperti project Pelabuhan Patimban.

Bani mengungkapkan, perusahaan pelayaran Indonesia harus terus meningkatkan kualitas dan kapasitas serta daya saingnya untuk berhadapan dengan pemain asing.

"Perusahaan pelayaran Indonesia harus semangat terus meningkatkan kualitas dan kapasitas serta daya saingnya sehingga tidak takut, tidak khawatir, dan bisa setara, bahkan lebih baik daripada perusahaan pelayaran asing," jelasnya.

Lebih lanjut, Bani menuturkan untuk bisa bersaing di negeri sendiri, industri pelayaran Indonesia harus mampu dan nantinya dapat bersaing di laut dunia.

Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) Bidik Proyek Jasa Pembangkit Listrik

Jika mengintip laporan keuangan semester I-2020, pendapatan SMDR tercatat US$ 247,65 juta atau meningkat dari periode yang sama tahun lalu US$ 209,08 juta.

Selanjutnya: Cegah penularan corona, Dirut Samudera Indonesia pakai masker medis & kain sekaligus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×