Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menggenjot produksi buah nasional. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kemtan) volume ekspor buah tahun 2015 sebesar 68,55 juta kilogram (kg).
Volume tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 41,48 juta kg. Nilai ekspor tahun 2015 tercatat sebesar US$ 37,77 juta dan lebih tinggi dari tahun 2014 yang sebesar uS$ 28,95 juta.
Untuk mendongkrak produksi buah tropis asal Indonesia, Kementerian Pertanian (Kemtan) melibatkan enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara lain PTPN II di Medan, PTPN VIII di Jawa Barat dan Banten, PTPN XII di Jawa Timur dan PTPN XIV di Sulawesi.
"Mulai tahun ini, pemerintah akan mengembangkan produksi buah kurang lebih 100.000 hektare (ha) di seluruh Indonesia," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Senin (9/5).
Amran mengatakan, pengembangan lahan 100.000 ha itu akan dilakukan enam BUMN. Dan bila rencana ini berhasil, maka akan dikembangkan lagi menjadi 400.000 ha.
Menurut Amran, bila rencana tersebut berjalan mulus, petani akan mendapatkan tambahan keuntungan sebesar Rp 120 triliun.
Keenam PTPN yang dilibatkan ini akan menggunakan lahan kosong atau lahan yang tanamannya sudah tidak produktif lagi untuk ditanami pohon buah-buahan.
Sejauh ini, Amran bilang, PTPN VIII sudah mengalokasikan sekitar 22.500 ha lahannya untuk ditanami buah-buah tropis seperti manggis, pisang, salak, nenas, alpukat, jeruk dan durian.
Amran optimistis, ekspor buah akan meningkat pada tahun ini, setelah pada tahun lalu naik 34% dan impor turun 13,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News