kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai investasi proyek PLTP unit II Dieng dan Patuha mencapai US$ 300 juta


Kamis, 25 April 2019 / 16:35 WIB
Nilai investasi proyek PLTP unit II Dieng dan Patuha mencapai US$ 300 juta


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Geo Dipa Energi (Persero) hari ini (25/4) telah melaksanakan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) unit II Dieng dan Patuha.

Pembangunan dua proyek tersebut masing-masing sebesar 60 megawatt. Sedangkan nilai investasi yang sudah masuk proyek tersebut sebesar US$ 300 juta yang berasal dari Asia Development Bank (ADB).

"Pendanaannya kurang lebih komitmennya US$ 300 juta. Kalau project financingkan 60-40, sisanya dari equity Geo Dipa," jelas Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Firmandha Ibrahim di Dhanapala Kementerian Keuangan (Kemkeu), Kamis (25/4).

Adapun menurutnya, perkiraan biaya yang dikeluarkan sebesar US$ 5 juta hingga US$ 7 juta untuk pengeboran satu sumur. Sedangkan PT Geo Dipa akan melakukan pengeboran untuk 20 sumur, maka mereka membutuhkan biaya mencapai US$ 125 juta hingga US$ 140 juta. Tanpa merinci lagi, masih ada tambahan biaya untuk turbin.

Pendanaan ini akan dilakukan menggunakan multilateral bank yang harganya murah. Pasalnya, jelas Riki, harga listrik di Indonesia masih diregulasi pemerintah, maka pembangunan PLTP dibuat dengan harga murah.

Terkait tarifnya sesuai power purchasing agreement (PPA), di Dieng tarifnya sebesar 8,2 en per KWH. "Panas bumi lebih murah lah, coba sekarang, PLTP pembangkit listrik termurah itu ya Geo Dipa," imbuh dia.

Terkait potensi listrik yang dapat diproduksi, Riki memprediksi ada 190 megawatt dengan kemungkinan digarap 110 megawatt. "Kita masih mengidentifikasi kira-kira potensinya berapa, kurang lebih 190 megawatt. Nanti Realisasinya, kurang lebih setengahnya lah 60%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×