kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.738   43,00   0,26%
  • IDX 8.298   23,29   0,28%
  • KOMPAS100 1.157   3,04   0,26%
  • LQ45 846   2,12   0,25%
  • ISSI 286   0,33   0,11%
  • IDX30 445   1,41   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   1,36   0,27%
  • IDX80 130   0,36   0,27%
  • IDXV30 138   0,39   0,28%
  • IDXQ30 141   0,36   0,26%

GIAMM: Order Komponen Otomotif Belum Menggeliat Meski PMI Oktober Naik


Senin, 03 November 2025 / 14:52 WIB
GIAMM: Order Komponen Otomotif Belum Menggeliat Meski PMI Oktober Naik
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan proses pembuatan suku cadang otomotif pada pabrik PT Braja Mukti Cakra, unit usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di Bekasi, Jawa Barat (29/9/2023). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan indeks manufaktur Indonesia pada Oktober belum sepenuhnya tercermin pada industri komponen otomotif. Pelaku usaha menilai pemulihan permintaan masih terbatas, terutama dari pasar domestik roda empat, sementara segmen ekspor dan roda dua cenderung stagnan.

Indeks manufaktur Indonesia kembali berada di zona ekspansi pada Oktober. Namun, Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) menyampaikan bahwa momentum pemulihan belum kuat dirasakan di sektor komponen otomotif.

Sekretaris Jenderal GIAMM, Rachmat Basuki, mengatakan permintaan dari pabrikan kendaraan, khususnya roda empat, belum menunjukkan peningkatan berarti.

“Untuk sektor otomotif belum ada tanda-tanda kenaikan order untuk domestik, terutama roda empat. Untuk roda dua dan ekspor cenderung masih stagnan,” jelas Rachmat kepada Kontan, Senin (3/11/2025).

Baca Juga: GIAMM Harap Ambisi Mobil Nasional Bisa Dongkrak Industri Komponen Lokal

Menurut dia, sebagian pelaku industri saat ini banyak mengandalkan permintaan suku cadang untuk kebutuhan penggantian atau maintenance, yang menjadi penopang di tengah lambatnya permintaan OEM.

“Untuk beberapa perusahaan yang supply replacement part atau penggantian untuk maintenance, kondisi saat ini sangat menolong, selain ekspor,” ujarnya.

Segmen suku cadang aftermarket juga masih solid, terutama untuk produk fast moving.

“Permintaan aftermarket relatif stabil dan kebanyakan untuk parts yang sifatnya fast moving,” kata Rachmat.

Baca Juga: Gandeng JICA, Kemenperin Jalankan Proyek Digitalisasi IKM Komponen Otomotif

Meski demikian, pelaku usaha tetap menghadapi sejumlah tantangan struktural. Penurunan pasar domestik roda empat masih menjadi tekanan utama bagi industri komponen.

“Tantangan utama masih sama dengan tiga tahun lalu, yaitu terus menurunnya pasar domestik, terutama untuk roda empat,” ungkapnya.

Saat ini, komposisi pasar industri komponen rata-rata masih didominasi domestik sekitar 70%, sementara ekspor sekitar 30%. Rachmat berharap perbaikan permintaan dapat lebih kuat pada tahun depan, seiring dorongan sektor otomotif dan stabilisasi daya beli.

Baca Juga: Penjualan Mobil Turun, Industri Komponen Otomotif Ikut Tertekan

Selanjutnya: Nilai Tukar Petani Turun Jadi 124,33 pada Oktober 2025

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok, Selasa 4 November 2025: Siapa Untung?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×