kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GMF Aero Asia (GMFI) terus genjot penetrasi bisnis non-aviasi


Minggu, 18 Oktober 2020 / 14:25 WIB
GMF Aero Asia (GMFI) terus genjot penetrasi bisnis non-aviasi
ILUSTRASI. Pekerja Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

Di sisi lain, Rian menyebut, sepanjang kuartal III-2020, GMFI tidak mengeluarkan kas untuk aktivitas investasi. Perusahaan juga menunda projek yang bersifat non-esensial sebagai salah satu inisiatif untuk menjaga likuiditas anak usaha Garuda Indonesia ini di tengah pandemi ini.

Terlebih hingga akhir kuartal III-2020, GMFI mampu mendatangkan berbagai kustomer Internasional baru di tengah pandemi Covi-19. Kustomer baru ini berasal dari wilayah Eropa, Afrika, Oceania dan Asia Selatan.

Selain itu, perusahaan juga mampu mempertahankan kepercayaan kustomer internasional lain yang kembali mengirimkan armadanya meskipun terjadi penundaan ataupun penjadwalan ulang (reschedule) terkait dengan pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Ini strategi GMF Aero Asia (GMFI) untuk dorong kinerja di tengah pandemi Covid-19

"GMF berkomitmen untuk tetap menjaga pelayanan terbaiknya selama masa pandemi guna mendukung operasional pelanggan," tegas Rian.

Dia mengungkapkan, di tengah pandemi ini, GMFI telah berhasil menorehkan penghargaan sebagai ‘Asia-MRO Airframe of The Year’ dari Aviation Week Network pada ajang Aviation Week Network MRO Asia Pacific Awards 2020 yang dilaksanakan pada September 2020.

Selain mengembangkan bisnis non aviasi, GMFI juga akan menerapkan strategi lain untuk menyikapi penurunan bisnis akibat penyebaran virus corona. Perusahaan telah menerapkan strategi berjenjang mulai dari penerapan strategi jangka pendek, strategi jangka menengah, hingga strategi jangka panjang agar GMFI memiliki ketahanan melewati masa pandemi dan tetap bisa tumbuh secara berkelanjutan.

Hal ini dilakukan guna menyikapi penurunan pasar MRO global yang diprediksi mencapai 40% sepanjang tahun 2020. 

Untuk jangka pendek, perusahaan menerapkan strategi “cash is king” yang berfokus dalam pengelolaan likuiditas GMFI serta optimalisasi sumber daya. Sedangkan strategi jangka menengah GMF akan berfokus kepada diversifikasi bisnis (business diversification).

“Kami melakukan renegosiasi dengan pelanggan terkait pricing dan terms of payment, serta melakukan percepatan proses penagihan untuk pekerjaan yang sudah selesai”, ujar Rian.

Perusahaan juga menunda pengeluaran belanja modal atau capital expenditure (capex) pada proyek-proyek pengembangan dan melakukan restrukturisasi utang dengan kreditur. Sementara di jangka waktu menengah, GMFI akan melakukan diversifikasi bisnis. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan pendapatan.

Baca Juga: Ini jawaban Dirut GIAA terkait logo RANS di Garuda Indonesia

"Saat ini kami berfokus untuk menyesuaikan business process yang ada di Perusahaan serta semakin menggalakkan upaya efisiensi agar bisnis kami semakin loan. Selain itu kami juga mencoba untuk mulai merambah ke industri yang tidak terlalu terdampak oleh pandemi ini," ungkap Rian.

Strategi jangka pendek dan jangka menengah ini merupakan langkah-langkah yang ditempuh oleh GMFI dalam menghadapi tantangan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

Sementara untuk strategi jangka panjang,GMFI akan melakukan berbagai aksi korporasi untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis MRO, antara lain kerjasama dengan pihak ketiga/partner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×