kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

GMF incar Korsel buat hanggar kelima


Selasa, 25 Juli 2017 / 18:13 WIB
GMF incar Korsel buat hanggar kelima


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) hingga saat ini memiliki total empat hanggar yang mampu memberikan pelayanan Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) bagi pesawat dengan ukuran narrow body maupun wide body

Perseroan ini memiliki rencana jangka panjang yaitu menambah total tiga hanggar di luar Indonesia. Ketiga wilayah yang berada dalam rencana ekspansi GMF, yaitu kawasan Korea Selatan untuk pasar Asia Timur. Selanjutnya GMF juga akan membangun di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) bagi pasar Timur Tengah dan Afrika Utara. Ketiga, GMF akan membangun di kawasan Australia.  

Rencana terdekat, GMF akan segera membangun hanggar di Korea Selatan dengan model joint venture dengan perusahaan MRO setempat. Alasan pemilihan Korea Selatan sebagai ekspansi internasional dari GMF karena sebelumnya sudah ada maskapai dari sana yang menjadi client langganan untuk layanan perawatan MRO dari GMF. 

Tazar Marta Kurniawan, Direktur Operasional GMF menyatakan, sudah ada dua maskapai yang berlangganan untuk layanan perawatan di GMF, yaitu Eastar Jet dan Jeju Air. 

Hingga saat ini, GMF masih berdiskusi untuk menentukan lokasi persis dari hanggar MRO tersebut di Korea Selatan. "Mayoritas pertama pelanggan saat ini di tempat di mana memang butuh layanan MRO," tambah Tazar. 

Satu yang pasti, strategi GMF adalah memang mengincar negara-negara dengan memiliki keterbatasan SDM atau manpower yang memiliki kapabilitas untuk memberikan pelayanan perawatan untuk pesawat. Dengan begitu, negara tujuan tersebut akan terus menggunakan jasa GMF untuk kebutuhan MRO pesawat. 

"Sehingga nantinya mereka tidak punya orang untuk menjadi teknisi yang merawat pesawat. Diharapkan akan menjadi captive market ke depannya," tambah Tazar. 

Saat ini industri MRO Indonesia sudah menguasai 49% dari pangsa pasar dunia. Untuk GMF Aera Asia mampu menguasai 32% pangsa pasar MRO dan 15% berasal dari MRO Batam Airline yang dimiliki oleh Lion Air. Sisa 2% dimiliki oleh sejumlah MRO lokal lainnya.  Untuk 51% sisanya dikuasai oleh perusahaan MRO internasional lainnya. Di antaranya, yang terbesar berasal dari Singapura dan Hongkong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×