kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gojek buka lapangan kerja bagi perempuan lewat GoMart


Minggu, 18 April 2021 / 16:31 WIB
Gojek buka lapangan kerja bagi perempuan lewat GoMart
ILUSTRASI. GoMart


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gojek melalui GoMart terus melakukan  perluasan layanan dan fitur ini membuka lapangan kerja untuk perempuan. GoMart yang merupakan layanan belanja online grocery dengan asisten belanja berpengalaman Emak Jago.

Istilah Emak Jago merujuk pada para perempuan yang siap membantu pelanggan memastikan kesegaran dan kualitas terbaik dari bahan makanan terutama produk segar.

Asisten belanja Emak Jago telah dilengkapi dengan pelatihan yang memadai untuk melayani kebutuhan belanja mulai dari menerima pesanan hingga memilih bahan segar di supermarket dan hypermarket yang menjadi merchant GoMart.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyampaikan apresiasi kepada Gojek seiring dengan evolusi baru yang dilakukan GoMart.

Baca Juga: Makin panas, bank hingga fintech kolaborasi berebut pasar digital

“Inisiatif Gojek lewat layanan GoMart yang merekrut ibu-ibu khususnya keluarga mitra driver sebagai asisten belanja patut didukung. Ini dapat jadi peluang yang baik bagi perempuan agar dapat keluar dari situasi krisis akibat pandemi,” ucap Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat KPPA Vennetia Ryckerens Danes dalam pers rilis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (18/4).

Menurut Vennetia, dampak pandemi Covid-19 lebih berat dirasakan oleh kelompok perempuan baik dari sisi ekonomi maupun psikologis. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut akan berdampak terhadap terhambatnya pencapaian pembangunan SDM unggul.

Selain memudahkan pelanggan untuk memilih bahan makanan segar dan berkualitas, dampak sosial berupa lebih banyak lapangan pekerjaan bagi para perempuan seperti dilakukan GoMart memang diyakini signifikan.

Data dari Pusat Hukum Wanita Nasional (NWLC) mencatat antara Agustus hingga September 2020, hampir 1,1 juta pekerja usia 20 tahun ke atas keluar dari angkatan kerja.

Dari jumlah total tersebut, 865.000 di antaranya adalah perempuan. Ini artinya angka PHK pada perempuan lebih tinggi 4 kali lipat ketimbang jumlah laki-lakinya.




TERBARU

[X]
×