Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar ban tahun ini masih sulit menapaki tangga pertumbuhan di tengah pandemi virus corona atawa Covid-19. Produsen ban, PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) bahkan harus menutup sementara pabriknya dalam rangka memenuhi keputusan pemerintah daerah setempat.
Wicaksono Soebroto, Head of Communications GDYR mengakui bahwa perusahaan tidak kebal dengan situasi saat ini. "Saat ini shutdown hanya berlaku untuk bagian produksi kami. Sementara lainnya bekerja dari rumah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (23/4).
Berhentinya produksi tentu akan diiringi berkurangnya utilisasi pabrikan di tahun ini, hanya saja manajemen tak merinci detil tersebut. Kapasitas terpasang pabrik Goodyear Indonesia diketahui mencapai 12.000 ban per hari.
Baca Juga: Industri ban terpukul kebijakan perpanjangan PSBB
Adapun pasar kendaraan bermotor khususnya roda empat diperkirakan turun 40% tahun 2020, Wicaksono mengatakan, dampak penurunan diperkirakan akan berimbas ke industri ini. "Secara logika ban kan pendukung industri otomotif. Kalau mereka kontraksi, produsen ban juga kurang lebih sama," katanya.
Sementara untuk pasar replacement, konsumsi ban yang bukan termasuk kebutuhan pokok membuatnya masih sepi peminat.
Terkait rencana perpanjangan waktu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), manajemen tetap akan mematuhi peraturan pemerintah pusat maupun lokal.
Dari sisi pengiriman, Wicaksono bilang divisi tersebut tetap bekerja namun dengan shift yang terbatas. Serta tetap menerapkan protokol pencegahan penularan virus semaksimal mungkin.
Mengulik laporan keuangan perusahaan, tahun lalu GDYR membukukan penurunan penjualan bersih hingga 14,79% menjadi US$ 139,32 juta dari tahun sebelumnya US$ 159,93 juta.
Penurunan penjualan paling dalam dialami oleh barang setengah jadi hingga 91,02% year on year (yoy) menjadi US$ 2 juta dari tahun sebelumnya US$ 22,29 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News