kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.300   0,00   0,00%
  • IDX 7.231   117,32   1,65%
  • KOMPAS100 1.056   17,89   1,72%
  • LQ45 813   11,10   1,38%
  • ISSI 232   2,76   1,20%
  • IDX30 423   5,92   1,42%
  • IDXHIDIV20 496   6,77   1,38%
  • IDX80 118   1,45   1,24%
  • IDXV30 120   1,17   0,98%
  • IDXQ30 137   1,74   1,29%

GPMT konversi 20% bahan pakan ternak ke gandum


Senin, 25 Januari 2016 / 11:22 WIB
GPMT konversi 20% bahan pakan ternak ke gandum


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Keputusan pemerintah menutup pintu impor jagung bagi swasta membuat harga jagung lokal melonjak drastis. Saat ini, harga rata-rata jagung lokal tembus di atas Rp 6.000 per kilogram (kg) dari harga normal sebesar Rp 3.000 per kg.

Melonjaknya harga jagung ini membuat para produsen pakan ternak kelabakan. Maklumlah, jagung selama ini memenuhi 50% bahan baku pembuatan pakan ternak.

Lonjakan harga jagung ini imbas dari ditutupnya kran impor jagung. Selain harganya melonjak tinggi, pasokan jagung juga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak.

Kendati begitu, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Sudirman mengatakan, anggota GPMT tidak akan mengurangi pembelian jagung meskipun saat ini harganya sudah tembus di atas Rp 6.000 per kg dari rata-rata Rp 3.000 per kg pada kondisi normal.

"Kami tidak mengurangi pembelian jagung, tidak mungkin begitu. Justru kami sekarang sedang strugle karena kekurangan stok jagung," ujar Sudirman kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Sudirman bilang, untuk anggota GPMT, sudah ada solusi sementara mengatasi kenaikan harga jagung lokal. Yakni, melakukan konversi bahan baku pakan sekitar 15%-20% ke gandum. Dengan konversi ke gandum, maka pemakaian jagung dapat dikurangi sebab pasokan jagung di lapangan memang semakin sedikit.

Sepeerti diketahui, pemerintah menutup pintu impor jagung bagi swasta. Gantinya, Perum Bulog menjadi importir tunggal untuk jagung dan telah diberikan penugasan kepada Bulog untuk mengimpor sebanyak 600.000 ton jagung.

Dari jumlah itu, sekitar 200.000 ton jagung akan datang pada awal Februari 2015. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×