Reporter: Muhammad Julian | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PLN Nusantara Power (PLN NP) mengawal penyelesaian proyek energi hijau atau green energy yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, yang berlokasi di Waduk Cirata, Purwakarta Jawa Barat.
Corporate Secretary PLN NP, Zubaidah mengatakan, saat ini PLTS terapung Cirata sedang dalam tahapan konstruksi.
“Mudah-mudahan akhir tahun ini harapannya ya, atau paling lambat tahun depan awal mungkin bisa beroperasi,” ungkap Zubaidah dalam acara ramah tamah dengan media pada Rabu (5/4).
PLTS terapung Cirata, atau disebut juga Cirata Floating PV, direncanakan memiliki kapasitas 145 MWac. PLTS terapung disebut-sebut bakal menjadi PLTS Terapung terbesar se-Asia Tenggara sekaligus terbesar kedua di dunia saat beroperasi kelak.
Baca Juga: Ini Sejumlah Persoalan yang Hambat PLTS Cirata
Mengutip publikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PLTS Terapung Cirata ditargetkan mampu menghasilkan energi sebesar 245 juta kWh per tahun dan direncanakan memasok listrik untuk 50.000 rumah.
PLTS Terapung Cirata akan dijalankan oleh PMSE (Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi) yang merupakan Project Company hasil bentukan dari konsorsium cucu usaha PLN, yaitu PJBI dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar.
Sedianya, PLTS terapung Cirata ditargetkan rampung pada akhir 2022. Namun penyelesaian proyek ini kemudian molor dari target tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Akan Fokus Mendahulukan Pengembangan Energi Listrik Panas Bumi
Dalam keterangan resminya pada Januari 2023 lalu, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta menjelaskan bahwa keterlambatan menyelesaikan PLTS terapung di Waduk Cirata terjadi lantaran sejumlah hambatan, terlebih dengan adanya situasi pandemi Covid-19.
“Saat ini proses konstruksinya sudah 45%. KSP akan terus dorong agar PLTS Apung Cirata ini bisa segera selesai dan beroperasi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News