kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.860   20,00   0,13%
  • IDX 7.320   124,54   1,73%
  • KOMPAS100 1.126   21,12   1,91%
  • LQ45 897   19,53   2,23%
  • ISSI 223   2,43   1,10%
  • IDX30 459   10,24   2,28%
  • IDXHIDIV20 553   12,92   2,39%
  • IDX80 129   2,21   1,74%
  • IDXV30 137   2,42   1,80%
  • IDXQ30 153   3,47   2,33%

Grup Kalla menunda bisnis galangan kapal


Kamis, 10 September 2015 / 10:30 WIB
Grup Kalla menunda bisnis galangan kapal


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Rencana Kalla Group berbisnis galangan kapal sepertinya bakal tertunda tahun depan. Selain karena gonjang-ganjing kondisi ekonomi, Kalla Group belum menuntaskan studi kelayakan pembangunan galangan ini.

Muhammad Naim, General Manager PT Bumi Lintas Tama, anak usaha Kalla Group yang bergerak di galangan kapal, mengatakan, pembangunan fasilitas galangan kapal ini tujuannya untuk mengantisipasi kenaikan permintaan kapal di wilayah Sulawesi.  "Pemerintah akan memperbesar pelabuhan di Makassar, itu berarti akan meningkatkan kebutuhan kapal," jelas Naim kepada KONTAN, Rabu (9/9). Kalla Group semula berencana untuk merealisasikan proyek galangan kapal pada tahun ini juga.

Nah, dalam perjalannya,  Kalla Group tak bekerja sendirian menggarap proyek. Perusahaan yang dirintis oleh keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla ini akan bekerjasama dengan perusahaan galangan kapal asal Jepang, yakni Tsuneishi Shipbuilding Co Ltd.

Karena ada kerjasama, maka penyusunan rencana pembangunan galangan kapal ini dilakukan secara bersama termasuk studi kelayakan. Dalam hitungan Naim, pembangunan pembuatan galangan kapal ini baru bisa dilakukan pada tahun 2016.

Adapun lahan yang dipersiapkan untuk galangan kapal ini mencapai 100 hektare (ha) yang berlokasi di Pinrang, Sulawesi Selatan. Dari luas lahan tersebut, baru 10% yang telah dibebaskan.

Untuk proyeksi nilai investasinya, Niam bilang tahap awal akan menelan investasi Rp 500 miliar. Adapun kapasitas produksi atau pembuatan kapal ditargetkan bisa mencapai 8-10 kapal per bulan.

Untuk kapasitas perbaikan kapal, pabrik ini direncanakan mampu menampung 70 kapal - 80 kapal dalam setahun. "Nilai investasinya masih bisa bertambah lagi seiring tahapan pengerjaan galangan tersebut," jelas Naim.

Perlu kita ketahui, Tsuneishi Shipbuilding Co Ltd merupakan anak perusahaan dari Tsuneishi Holdings Corporation asal Jepang. Perusahaan ini memang lama berkecimpung di bisnis pembuatan kapal dan perbaikan kapal.

Kolaborasi Tsuneishi Shipbuilding Co Lt dengan Kalla Group ini mendapat dukungan dari Ikatan Perusahaan Kapal Nasional dan Lepas Pantai atau Indonesia Ship Building and Offshore Association (Ipertindo).

Eddy Kurniawan Logam, Ketua Umum Ipertindo menyatakan, kerjasama antara pelaku industri lokal dengan pemain galangan asing diperlukan agar bisa memproduksi kapal berkapasitas besar terutama di atas 50.000 dead weight tonnage (DWT).  "Indonesia masih kurang penguasaan teknologi maupun permodalan, sehingga memerlukan kolaborasi dengan asing," tandas Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×