Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk menargetkan bisa menyelesaikan pembangunan pabrik plate mill II pada akhir tahun 2022 mendatang. Saat ini, progres pengerjaan pabrik pelat baja (plate) anyar tersebut sudah mencapai sekitar 81%.
Kelak, pabrik plate mill II bakal memiliki kapasitas 1 juta pelat baja per tahun. Fasilitas tersebut akan menambah total kapasitas produksi terpasang emiten bersandi saham GDST di Bursa Efek Indonesia ini.
Berdasarkan laporan tahunan tahun buku 2019, GDST memiliki kapasitas terpasang 400.000 ton pelat baja (plate mill GDS). Emiten ini juga memiliki kapasitas 60.000 ton pelat baja (plate mill eks JPRS/Div-1) per tahun.
Sejatinya, target penyelesaian plate mill II molor dari target semula. Sebelumnya, manajemen GDST menargetkan pembangunan plate mill II bisa rampung pada semester II-2020.
Baca Juga: Grup Djarum Meramaikan Persaingan Bisnis Kopi Kemasan
Sekretaris Perusahaan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk, Hadi Sutjipto menjelaskan, penyelesaian proyek tersebut agak molor lantaran pihaknya tak ingin gegabah membelanjakan kas internal. Kami selesaikan pelan-pelan karena hanya dibiayai dari sumber keuangan internal, tidak ada kredit investasi, kata dia kepada KONTAN, Kamis (21/1).
Hadi tidak memerinci bagaimana kondisi keuangan perusahaan saat ini maupun pada tahun lalu. Namun, mengacu data laporan keuangan interim perusahaan per 30 September 2020, penjualan bersih Gunawan Dianjaya menurun 26,11% year-on-year (yoy) menjadi Rp 997,23 miliar di periode Januari hingga September 2020.
Setelah penjualan dikurangi berbagai pengeluaran pada pos-pos beban yang ada, GDST membukukan rugi bersih sebesar Rp 103,36 miliar di sepanjang Januari-September 2020. Padahal, mereka mampu mencetak laba bersih Rp 12,41 miliar pada periode yang sama tahun 2019.
Baca Juga: Gunawan Dianjaya Steel (GDST) targetkan pabrik plate mill II rampung akhir 2022
Bersamaan dengan kinerja yang menyusut, kas internal perusahaan per 30 September 2020 juga mengalami penurunan secara year-to-date (ytd) dibandingkan kas awal tahun 2020. Tercatat, kas dan bank Gunawan Dianjaya hanya senilai Rp 1,85 miliar per 30 September 2020. Jumlah tersebut menyusut 84,86% dibanding kas dan bank awal tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 12,24 miliar.
Hadi belum mengungkapkan rencana anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Gunawan Dianjaya, termasuk dana yang akan digelontorkan untuk mendanai pengerjaan pabrik plate mill II pada tahun ini. Hal tersebut lantaran masih proses finalisasi. Namun yang pasti, manajemen GDST masih mengandalkan pendanaan internal untuk merampungkan proyek tersebut.
Selanjutnya: Kinerja Gunawan Dianjaya (GDST) tertekan penurunan harga jual dan rugi selisih kurs
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News