Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Cengkraman Gunnebo Indonesia di pasar alat dan sistem keselamatan di kawasan Asia Pasifik semakin kuat. Buktinya, Gunnebo Indonesia telah berkontribusi 18% dari total pendapatan Gunnebo di Asia Pasifik. Jumlah tersebut naik 3% dari perolehan tahun lalu di periode yang sama yang hanya sebesar 15%.
Ini menjadikan Gunnebo Indonesia menjadi negara kedua terbesar di kawasan Asia Pasifik setelah Cina. Adapun negara lainnya meliputi, India, Australia, Korea, Singapura, dan Malaysia. Baiknya performa Gunnebo Indonesia, tak terlepas dari kontribusi penjualan fire products yang terus meningkat setiap tahunnya.
Gunnebo Indonesia mencatat, pada kuartal pertama tahun ini saja lini bisnis fire products sudah menyumbang 28% dari total penjualan di Indonesia. "Saat ini fire products sebagai penyumbang pendapatan kedua terbesar dari tujuh lini bisnis kami setelah secure storage," ungkap Hindra Gunawan, Country Manager Gunnebo Indonesia, Senin (14/7).
Gunnebo Indonesia sendiri, sudah mulai ada sejak 1972. Adapun dua perusahaan di bawah naungan Gunnebo Security Group di Indonesia yaitu, PT Indolok Bakti Utama dan PT Chubb Safes Indonesia. Hingga kini, Gunnebo Indonesia memiliki tujuh lini bisnis yaitu, cash handling, secure storage, fire products, fire system, security systems dan global services.
Hingga kuartal I 2014, mereka mencatat penjualan terbesarnya masih disumbang oleh Secure Storage sebesar 31%, Fire Products 28%, Security Systems 22%, Cash Handling 11%, dan Global Services 8%. Sayangnya, Hindra enggan menyebutkan nilai dari masing-masing lini bisnis tersebut.
Mengenai market share, Hindra bilang produk fire products Gunnebo Indonesia mencapai 30% sampai 45%. "Itu berdasarkan riset kami, karena sampai saat ini belum ada lembaga yang meriset itu," ujarnya.
Ia juga begitu optimistis Gunnebo Indonesia bisa menjadi negara terbesar di Asia Pasifik dengan mengandalkan fire products. Betapa tidak, lini bisnis ini, hanya dimiliki oleh dua negara dalam Gunnebo Group yaitu Indonesia dan India. "Namun yang membedakan dengan India, kita mempunyai produk untuk ekspor sedangkan India tidak," jelas Hindra.
Sekedar tahu saja, sejak 1978 Gunnebo Indonesia sudah membangun pabriknya di Indonesia. Sebelumnya, mereka impor dari Inggris. Kini, pabrik yang berlokasi di Cibitung mempunyai kapasitas 100.000 unit per tahunnya. Khusus fire products di pabrik tersebut bisa menghasilkan 50.000 unit per tahunnya.
Untuk pasar ekspornya, Gunnebo Indonesia memberikan porsi sebesar 65%, yang diperuntukan untuk wilayah keseluruh dunia seperti Eropa, Asia, dan Timur Tengah. Pasar terbesarnya adalah negara-negara Eropa yang dapat menyumbang 36% dari total ekspor. Sedangkan 35% untuk pasar dalam negeri.
Hindra pun bilang, di setiap tahunnya volume pabrik terus meningkat karena, perseroan selalu melakukan ekspansi. Tahun lalu saja, mereka mempunyai dana investasi sekitar 2 juta Euro.
Sayangnya, ia enggan menyebutkan dana investasinya di tahun ini. "Biasanya sekitar 2 juta Euro, tapi bisa saja naik," ucapnya. Dana tersebut, biasanya dialokasikan untuk membiayai keperluan pabrik seperti peremajaan mesin dan perluasan pabrik jika diperlukan.
Untuk di Indonesia sendiri,pada kuartal I tahun ini Gunnebo Indonesia mencatatkan pertumbuhan 12%, dan sampai akhir tahun menargetkan pertumbuhan 18%. Namun, lagi-lagi Hindra enggan menyebutkan berapa nilainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News