kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Gunung Lokon meletus, maskapai penerbangan diminta bersiaga


Senin, 11 Juli 2011 / 22:34 WIB
ILUSTRASI. Data ekonomi yang optimistis juga membuat indeks utama yakni Dow Jones Industrial Average, S&P 500 serta Nasdaq . REUTERS/Lucas Jackson/File Photo


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Perhubungan meminta pada maskapai agar berhati-hati dan menghindari daerah yang berdekatan dengan Gunung Lokon, Tomohon Sulawesi Utara yang meletus. Abu vulkanik yang mencapai 50.000 kaki bisa membahayakan bagi penerbangan.

Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan mengatakan mengatakan Kementerian Perhubungan menganjurkan agar semua penerbangan yang melewati kawasan ini untuk berhati-hati dan menghindari daerah ini. "Tidak spesifik rute mana saja, tapi harus meningkatkan kewaspadaan di area Gunung Lokon," kata Bambang, Senin (11/7).

Peringatan terhadap maskapai itu menurut Bambang telah disampaikan dalam Notam (Notice to Airman) yang dikeluarkan Notam Office Ditjen Perhubungan Udara No. A0920/11. Notam tersebut menjelaskan zona berbahaya dari letusan gunung tersebut adalah 10 Nautical Mile atau sekitar 18,52 km dari Gunung Lokon.

Bambang mengatakan pengaruh debu vulkanik Gunung Lokon juga disampaikan dalam Ashtam No. 0031/11 dengan memberi tanda orange yang berarti semua penerbangan yang melewati kawasan tersebut harus siaga.

Sekedar mengingatkan, Gunung Lokon pada Senin (11/7) pagi meletus dua kali yaitu pada pukul 00.39 WITA dan 00.50 WITA. Saat ini status Gunung Lokon ditingkatkan dari level waspada (III) menjadi awas (IV).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×