kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.741.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.443   -51,00   -0,31%
  • IDX 6.472   -43,68   -0,67%
  • KOMPAS100 929   2,96   0,32%
  • LQ45 729   2,37   0,33%
  • ISSI 202   -1,52   -0,74%
  • IDX30 380   0,83   0,22%
  • IDXHIDIV20 454   0,28   0,06%
  • IDX80 106   0,50   0,48%
  • IDXV30 109   0,90   0,83%
  • IDXQ30 124   0,29   0,23%

Hadapi Kompetisi, Perusahaan di Indonesia Didorong Meningkatkan Skill Karyawan


Jumat, 01 November 2024 / 22:15 WIB
Hadapi Kompetisi, Perusahaan di Indonesia Didorong Meningkatkan Skill Karyawan
ILUSTRASI. Hadapi Kompetisi, Perusahaan di Indonesia Didorong Meningkatkan Skill Karyawan.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, menyampaikan perlunya bagi perusahaan di Indonesia untuk terus menaikkan skill karyawan.

“Perusahaan masa kini, perlu berkompetisi dengan baik dan terus menaikkan keterampilan dan kompetensi karyawannya,” katanya saat menjadi pembicara kunci di acara puncak Top Human Capital Awards 2024, Rabu (30/10).

Di samping itu, ia menyebut perlunya sebuah perusahaan dan karyawannya agar semakin solid. “Kemudian, loyalitas pun sangat penting. Jadi, perusahaan sehat adalah yang punya (karyawan loyalitas dan solid,” lanjut dia.

Abdul Kadir membahas tentang perlunya pencegahan eksploitasi pekerja migran Indonesia. Nilai devisa pekerja migran bisa capai Rp 227 triliun [per tahun]. Namun, mayoritas yang berangkat ke luar negeri berasal dari jalur non-prosedur atau pun ilegal.

Baca Juga: Penggunaan Jargas Berpotensi Tekan Impor LPG Hingga Rp 468 Miliar per Tahun

Dia bilang pekerja tersebut banyak kekurangan keterampilan kerja dan kemampuan berbahasa sehari-hari di negara tujuannya. Sehingga mereka menjadi sasaran eksploitasi. 

“Nah, kalau kita bisa menaikkan keterampilan naker tersebut, maka 50% persoalan eksploitasi bisa hilang. Hal inilah yang sangat menjadi perhatian Presiden RI Prabowo Subianto,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Juri Top Human Capital Awards 2024, Budi W. Soetjipto mengatakan bahwa tantangan perubahan bisnis selama ini, menuntut adanya pengelolaan sistem manajemen human capital yang agile (lincah) dan paralel  dengan perubahan strategi bisnis.

Meningkatnya digitalisasi proses bisnis,  harus diimbangi dengan kesiapan human capital yang adaptif terhadap pengembangan sistem dan teknologi digital.

“Oleh karenanya, dapat kita simpulkan, bahwa transformasi bisnis yang mengubah strategi dan proses bisnis, sejak era digitalisasi dan kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, menuntut adanya transformasi HCMS. Ini  agar bisnis perusahaan dapat terus tumbuh secara berkelanjutan,” kata Budi.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×