Reporter: Leni Wandira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menetapkan target yang konservatif untuk kinerja pada kuartal II-2025. Perseroan memilih langkah berhati-hati dalam menentukan proyeksi bisnis, seiring dengan berbagai tantangan yang masih membayangi industri otomotif dan pasar ekspor global.
“Target kami pada kuartal kedua ini bersifat konservatif, karena kami menilai kondisi pasar masih belum sepenuhnya stabil, terutama dari sisi eksternal,” ujar Wakil Direktur Utama SMSM, Ang Andri Pribadi kepada KONTAN, Selasa (3/6).
Menurut Andri, keputusan tersebut diambil karena SMSM mencermati sejumlah tantangan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, mulai dari ketegangan perdagangan internasional hingga eskalasi perang tarif antarnegara ekonomi besar.
Baca Juga: SMSM Genjot Ekspor Komponen Otomotif, Siap Sambut Era Kendaraan Listrik Bertahap
"Faktor-faktor ini berpotensi memengaruhi biaya logistik, harga bahan baku, hingga permintaan ekspor secara keseluruhan," imbuhnya.
Menghadapi situasi tersebut, di kurtal II ini, SMSM merancang strategi dengan tetap fokus pada penguatan ekspor dan efisiensi operasional. Beberapa langkah yang disiapkan antara lain peningkatan volume ekspor, optimalisasi kapasitas produksi, serta pengendalian biaya. Diversifikasi pasar ekspor pun terus dilakukan guna mengurangi ketergantungan pada wilayah tertentu.
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Tebar Dividen Rp 230,34 Miliar, Cek Jadwal Lengkapnya
Kinerja SMSM sejauh ini ditopang oleh ekspor. Pada kuartal I-2025, kontribusi ekspor mencapai sekitar 63% dari total penjualan perusahaan. Hal ini menjadi faktor utama yang menopang kinerja SMSM di tengah melemahnya pasar otomotif domestik.
“Meski industri otomotif di dalam negeri masih tertekan oleh penurunan daya beli dan lesunya penjualan kendaraan baru, kontribusi ekspor yang kuat berhasil menjaga stabilitas penjualan kami,” ungkap Andri.
Sebagai informasi, SMSM membukukan penjualan neto sebesar Rp 1,25 triliun pada kuartal I-2025, atau tumbuh 7,76% secara tahunan (year on year/yoy). Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 22,48% yoy menjadi Rp 265,02 miliar.
Selanjutnya: Erajaya (ERAL) Optimistis Pasar Mobil Listrik XPENG Masih Luas di Indonesia
Menarik Dibaca: Rangkul Sinergi Masyarakat Adat untuk Jaga Hutan, GATC Gelar Three Basins Summit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News