kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi Tantangan Tahun Depan, Bogasari Siap Berkolaborasi dengan UKM


Rabu, 21 Desember 2022 / 15:31 WIB
Hadapi Tantangan Tahun Depan, Bogasari Siap Berkolaborasi dengan UKM
Sebanyak 50 pelaku usaha mikro sektor makanan binaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemerintah Kota Depok mengikuti pelatihan di Bogasari Baking Center (BBC), Kamis (27/2/2020).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Jaminan ketersediaan pasokan pangan menjadi salah satu tantangan yang bakal dihadapi pada 2023.

Wakil Kepala Divisi Bogasari Erwin Sudharma mengatakan tantangan ketersediaan pangan tahun depan harus dihadapi dengan optimistis. Pasalnya sepanjang 2022 sudah banyak hal yang dilalui dengan baik. 

"Mulai pandemi yang belum berkahir, dilanjutkan dengan dampak perang Rusia-Ukraina yang belum tahu kapan berakhir, serta bencana alam dimana-mana. Tapi kita sama-sama bersyukur bisa melewatinya dan sudah mau mencapai penghujung tahun 2022,” ucapnya dalam siaran pers, pembukaan KIAT Bogasari Seri-4 yang digelar Rabu (21/12/2022) secara virtual melalui aplikasi Zoom’s Meeting. 

KIAT atau Kunci Informasi dan Teknologi adalah program edukasi yang digelar Bogasari secara rutin buat UKM khusus anggota Bogasari Mitra Card (BMC). 

Baca Juga: Laba Indofood Turun, Grup Salim Masih Membukukan Rapor Biru Berkat Bumi Resources

Di tahun 2022 ini digelar KIAT Bogasari sebanyak 4 kali dengan beragam topik yang ditujukan untuk menumbuhkembangkan usaha para UKM. 

Topik di seri terakhir KIAT 2022 ini adalah Tren Kuliner 2023 yang menghadirkan dua pembicara yakni Kevindra P Soemantri, Editorial Director and Restaurant Editor www.feastin.id dan Wahyu H Prasetyo, Senior Manager Merchandising Bibli.

Topik ini diangkat Bogasari sebagai penutup KIAT 2022 sekaligus bekal bersama memasuki tahun 2023 menghadapi tantangan dan meraih peluang khususnya di sektor kuliner berbasis tepung terigu. 

Menurut Erwin, akan terus terjadi perubahan gaya hidup dalam hal makanan dan saat ini 76 % masyarakat cenderung memilih makanan yang lebih sehat. Konsumen makanan berani mengalokasikan uang lebih demi menikmati makanan yang lebih sehat.

Ia melanjutkan sekitar 75% konsumen itu sekarang lebih back to nature (kembali ke alam). Konsumen tertarik untuk mencari sesuatu yang baru dan tidak hanya makanan yang itu-itu saja. 

Baca Juga: Laba Indofood Turun, Grup Salim Masih Membukukan Rapor Biru Berkat Bumi Resources

"Ini juga menjadi tantangan bagi kita sebagai pelaku usaha di dunia kuliner," terangnya. 

Menurutnya, Bogasari siap berkolaborasi dengan UKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia. "Kita harus bersama-sama, karena mega tren itu datang di waktu hampir bersamaan dan bertubi-tubi. Kita harus terus bergandengan tangan agar tetap bisa tumbuh Bersama,” ucap Erwin.  




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×