kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.580   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.125   73,58   0,91%
  • KOMPAS100 1.120   14,21   1,28%
  • LQ45 780   7,86   1,02%
  • ISSI 292   2,64   0,91%
  • IDX30 406   2,01   0,50%
  • IDXHIDIV20 454   0,57   0,13%
  • IDX80 123   1,36   1,12%
  • IDXV30 131   1,14   0,88%
  • IDXQ30 128   0,32   0,25%

Hankook Perluas Pangsa Pasar, Penjualan Melonjak 130% hingga Kuartal III 2025


Kamis, 16 Oktober 2025 / 18:51 WIB
Hankook Perluas Pangsa Pasar, Penjualan Melonjak 130% hingga Kuartal III 2025
ILUSTRASI. Hankook cetak kinerja moncer setelah penjualan di Indonesia melonjak hingga 130% per kuartal III-2025


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah perlambatan pasar otomotif nasional, produsen ban asal Korea Selatan, PT Hankook Tire Sales Indonesia, justru mencatatkan pertumbuhan penjualan yang signifikan.

Hingga kuartal III-2025, penjualan Hankook di Indonesia melonjak hingga 130% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Apriyanto Yuwono, National Sales Manager Hankook Tire and Technology Indonesia, mengungkapkan bahwa kenaikan ini tidak lepas dari pergeseran perilaku konsumen di tengah lesunya penjualan mobil baru.

Baca Juga: Bridgestone Fokus ke Asia Pasifik, Hankook Incar Peluang dari Uni Eropa

“Konsumen saat ini lebih memilih untuk merawat kendaraan lamanya, dan ini berdampak positif terhadap permintaan ban pengganti. Itu yang turut mendorong pertumbuhan penjualan kami,” ujarnya saat media gathering di Jakarta, Kamis (15/10/2025).

Sejak 2020, Hankook telah merespons dinamika pasar dengan menghadirkan brand Loven, lini produk ban untuk segmen menengah ke bawah (middle-low).

Meski dipasarkan dengan merek berbeda, Loven merupakan bagian dari Hankook dan diproduksi sepenuhnya di pabrik Hankook di Cikarang.

“Saat ini Loven menjadi salah satu strategi penting kami untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Penjualannya terus meningkat dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat dari sisi kualitas dan harga,” kata Apriyanto.

Secara nasional, Hankook telah meraih market share sekitar 10%, dengan komposisi penjualan masih didominasi oleh ban untuk kendaraan penumpang (passenger cars). Kapasitas produksi pabrik Hankook di Cikarang sendiri mencapai 32.000 unit ban per hari, atau sekitar 12 juta unit per tahun.

Hankook juga terus memperluas line-up produk yang dipasarkan di Indonesia, mulai dari ban touring untuk MPV dan LCGC, ban SUV, ban untuk kendaraan listrik (EV), hingga ban untuk mobil balap. Total saat ini Hankook menyediakan lebih dari 400 varian ukuran ban di pasar domestik.

Tak hanya untuk kendaraan penumpang, Hankook juga agresif di segmen komersial. Ahmad Juweni, National Sales Manager untuk segmen Truck and Bus Radial (TBR), menjelaskan bahwa perusahaan fokus pada efisiensi biaya operasional bagi operator armada truk dan bus melalui konsep Total Solution Service.

“Kami menyediakan solusi lengkap, mulai dari produk yang sesuai kondisi jalan di Indonesia, hingga layanan purna jual yang mendukung efisiensi biaya operasional pelanggan,” jelasnya.

Baca Juga: Strategi Bridgestone dan Hankook Dongkrak Penjualan Ban di Pasar Ekspor & Domestik

Hankook juga menjadi pelopor dalam penyediaan ban radial untuk kendaraan listrik komersial (EV TBR), khususnya untuk transportasi publik perkotaan.

Dengan pencapaian hingga kuartal ketiga yang impresif, Hankook optimistis dapat mempertahankan momentum hingga akhir 2025. Perusahaan berkomitmen untuk terus adaptif terhadap dinamika pasar dan memperkuat eksistensinya sebagai salah satu pemain ban global yang berkembang pesat di Indonesia.

“Kami adalah fast growing company yang sangat adaptif terhadap pasar Indonesia. Komitmen kami adalah menyediakan produk berkualitas tinggi untuk semua segmen, dari premium hingga menengah ke bawah,” tutup Apriyanto.

Selanjutnya: KPK Ungkap Modus Korupsi di PT Aneka Tambang (ANTAM)

Menarik Dibaca: PSSI Pecat Patrick Kluivert, Siapa Kandidat Pengganti Pelatih Timnas Indonesia?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×