Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JaKARTA. Tak sekadar catatan keuangan perdana tahunan, laporan keuangan kuartal I juga menjadi tolok ukur perusahaan menetapkan strategi hingga pungkasan tahun nanti. Demikian pula yang diterapkan PT Jembo Cable Company Tbk. Produsen kabel ini menyiapkan untuk menggenjot lini bisnis kabel telepon untuk mengejar target pendapatan Rp 1,8 triliun tahun ini.
Strategi Jembo Cable ini boleh jadi pilihan yang pas. Sebab, berdasarkan catatan keuangan perusahaan ini, pada tiga bulan pertama tahun 2014, Jembo Cable meraih penjualan kabel telepon Rp 116,83 miliar, atau naik 461,95% ketimbang kuartal I-2013.
Sementara penjualan kabel listrik tegangan rendah berupa tembaga sebesar Rp 217,82 miliar, cuma tumbuh 29,41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,. Meski, kontribusi penjualan produk ini masih terbesar terhadap total pendapatan kuartal I-2014.
Rapor dua produk kabel lain malah jeblok. Penjualan kabel tegangan rendah aluminium turun 49,27% menjadi Rp 27,49 miliar. Sementara penjualan kabel listrik tegangan menengah turun 64,87% menjadi Rp 13,94 miliar.
Asal tahu saja, Jembo Cable mengategorikan tiga produk kabel terakhir, yakni kabel listrik tegangan rendah berupa tembaga, kabel listrik tegangan rendah berupa aluminium dan kabel listrik tegangan dalam power cable.
Antonius Benady, Corporate Secretary dan Direktur Jembo Cable Company, mengakui ada peningkatan permintaan kabel telepon. "Faktor utama pertumbuhan triwulan I adalah peningkatan kabel telepon atau communication cable berupa kabel serat optik," ujar Anton pada KONTAN, Jumat (23/5).
Anton menyebutkan Jembo Cable mendapatkan banyak pesanan dari PT Telkom Indonesia Tbk yang tengah giat mengembangkan proyek proyek fiber to the home (FTTH). Seperti Anda ketahui, akhir tahun lalu Jembo Cable memenangkan tender pengadaan kabel serat optik dari Telkom senilai Rp 1,9 triliun.
Jika kembali menilik catatan laporan keuangan perusahaan ini di kuartal I-2014, tercatat PT Telkom Akses adalah satu dari empat pembeli besar Jembo Cable. Bahkan, nominal belanjaan Telkom Akses sebesar Rp 78,37 miliar sekaligus menjadi yang terbesar.
Porsi kabel telepon
Lantaran prospek cerah lebih berpihak pada kabel telepon, Jembo Cable tak ragu menargetkan porsi penjualan kabel telepon bisa membesar menjadi 40%-50% terhadap target penjualan Rp 1,8 triliun tahun ini. Jika dihitung, berarti target kontribusi penjualan kabel telepon adalah Rp 720 miliar-Rp 900 miliar.
Dibandingkan dengan pencapaian kontribusi 2013, target ini melejit. Pasalnya tahun lalu penjualan kabel telepon senilai Rp 280,91 miliar atau cuma setara 18,85% terhadap total pendapatan Rp 1,49 triliun.
Meski mengaku mengandalkan kinerja tahun ini dari penjualan kabel telepon, bukan berarti perusahaan berkode saham JECC di Bursa Efek Indonesia ini mengabaikan tiga produk lain. Perusahaan ini tetap berharap penjualan power cable bisa positif hingga tutup tahun nanti.
Meski, Jembo Cable menyadari, upaya mengerek pertumbuhan penjualan power cable, tak mudah. Mengingat, " "Mulai tahun lalu PLN yang menjadi klien besar kami, permintaannya menurun sehingga penjualan power cable agak menurun," ungkap Anton.
Sekadar informasi, kapasitas produksi pabrik power cable adalah 900 ton per bulan tapi utilisasi pabrik kabel tembaga baru 70% sedangkan utilisasi pabrik aluminium baru 50%. Sementara kapasitas produksi kabel telepon 4.000 kilometer (km) per bulan, tapi utilisasi pabrik ini baru mencapai 50%-60%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News