kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Harga Baja Naik, Harga Properti Bakal Naik


Selasa, 27 April 2010 / 08:44 WIB
Harga Baja Naik, Harga Properti Bakal Naik


Reporter: Nadia Citra Surya |

JAKARTA. Kenaikan harga baja, apalagi dalam jangka waktu yang lama, tentu akan berpengaruh terhadap harga jual properti. Secara logika matematis, kemungkinannya harga jual properti pun akan naik.

Teguh Satria, Ketua Real Estate Indonesia (REI) mengatakan, besaran kenaikan harga properti bisa jadi akan in-line dengan kenaikan harga baja itu sendiri. Soalnya komponen baja, merupakan komponen terbesar kedua setelah semen dalam setiap proyek pembangunan properti.

"Apalagi sifat dasar dari harga baja ini seperti bahan bakar minyak (BBM) yang memiliki kemampuan menyeret harga bahan bangunan yang lain. Jika baja sudah naik, otomatis harga bahan bangunan yang lain akan mengikuti," kata Teguh.

Pengembang tentu tidak punya pilihan lain selain menaikkan harga jualnya jika ongkos produksinya membengkak. Para pengembang, baik yang besar maupun skala menengah tentu sudah memprediksikan kenaikan harga baja ini. Namun mereka juga tidak bisa melakukan langkah antisipasi. Soalnya kenaikan baja, selain dipicu harga bahan baku baja yang tinggi juga disebabkan oleh permintaan dunia yang terus melambung paska krisis.

Contohnya saja China dan Singapura. Saat krisis keuangan global 2009 terjadi, proyek properti mereka nyaris lumpuh. Kini dengan adanya pemulihan ekonomi, pembangunan fisik pun menggeliat. Makanya demand baja menjadi sangat tinggi. Berapa pun pasokan baja dunia, tetap saja kurang. Jadi sulit untuk bisa melakukan antisipasi dengan memperbanyak stok baja lewat impor.

Sementara itu, baja termasuk komponen utama yang relatif tidak memiliki substitusi atau bahan pengganti. Jadi mau tak mau tetap dibutuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×