kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,80   8,20   0.83%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara acuan mulai terpukul corona, Pengamat: Bisa mencapai US$ 60 per ton


Selasa, 07 April 2020 / 20:58 WIB
Harga batubara acuan mulai terpukul corona, Pengamat: Bisa mencapai US$ 60 per ton
ILUSTRASI. Pandemi Corona (Covid-19) mempengaruhi harga batubara yang tercermin dalam Harga Batubara Acuan (HBA). REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Corona (Covid-19) mempengaruhi harga batubara yang tercermin dalam Harga Batubara Acuan (HBA). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan, HBA April 2020 sebesar US$ 65,77 per ton.

Angka itu turun US$ 1,31 dari HBA Maret yang ada di US$ 67,08 per ton. Ketua Indonesia Mining Institute (IMI) Irwandy Arief mengatakan, posisi HBA saat ini menggambarkan kondisi pasar yang terpengaruh Covid-19. Kondisi ini masih bisa lebih parah jika dampak Covid-19 masih terus berlanjut.

Baca Juga: HBA April turun karena wabah virus corona, ini kata pelaku usaha batubara

"Tentu pengaruh ini belum menunjukkan dampak ke depan. Dampaknya akan lebih besar kalau Covid-19 masih berlanjut beberapa bulan ke depan. Mudah-mudahan cepat berlalu," kata Irwandy kepada Kontan.co.id, Selasa (7/4).

Kendati begitu, Irwandy menerangkan, dibanding pada tahun 2019 penurunan harga saat ini belum lah signifikan. Dalam catatannya, jika dibandingkan harga rata-rata tahun 2019 dibanding 2018, harga batubara turun sekitar 30%.

Irwandy memproyeksikan, dengan asumsi batubara pada kalori 4.200 kcal/kg, harga batubara sampai akhir tahun bisa berkisar dalam rentang US$ 27 hingga US$ 30 per ton. "Harga ini ini bisa diekuivalenkan untuk HBA sekitar US$ 60-an per ton," kata Irwandy.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli. Menurutnya, kondisi pasar dan harga batubara di periode Triwulan II masih akan tertekan seiring dengan masih lemahnya permintaan dari negara utama pengimpor batubara, terutama di kawasan Asia Pasifik yang merupakan pemakai batubara terbesar di dunia saat ini.

Baca Juga: Ini cara Indocement (INTP) mempertahankan margin di tengah pelemahan rupiah




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×