kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga batubara acuan rekor terendah sejak 5 tahun


Rabu, 17 September 2014 / 16:17 WIB
Harga batubara acuan rekor terendah sejak 5 tahun
ILUSTRASI. Pertemuan pertama para menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN mencapai kesepakatan.ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/tom.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batubara acuan (HBA) pada September 2014 sebesar US$ 69,69 per ton. Patokan harga tersebut turun sebesar 0,9% dibandingkan dengan harga acuan di bulan sebelumnya sebesar US$ 70,29 per ton. 

Anjloknya harga jual batubara nasional hingga US$ 69,69 per ton merupakan yang terendah sejak lima tahun silam. Di mana, pada November 2009, pemerintah menetapkan HBA sebesar US$ 68,99 per ton. 

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Sukhyar mengatakan, tahun ini harga jual batubara masih rendah lantaran pasokan di pasar internasional masih tinggi, sedangkan tingkat permintaan khususnya di China justru mengalami perlambatan.

Produksi batubara dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan Indonesia mengalami peningkatan.

Penurunan harga jual tersebut turut mengoreksi indeks harga jual batubara yang menjadi dasar penetapan HBA. Indeks harga yang menjadi patokan batubara nasional yakni, Indonesia Coal Index, New Castle Export Index, Index Platss 59, dan New Castle Global Coal Index. 

Produksi batubara nasional periode Januari hingga Juni tahun ini mencapai 213 juta ton. Volume tersebut naik 7,6% dibandingkan dengan realisasi produksi batubara sepanjang Semester-I 2013 sebanyak 198 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×