Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT RMK Energy Tbk (RMKE) masih mantap mengejar target pendapatan Rp 3,2 triliun dengan laba bersih Rp 558,6 miliar. Direktur Keuangan RMKE, Vincent Saputra, mengatakan bahwa RMKE belum ada rencana merevisi target kinerja perusahaan, meski harga batubara berpotensi melandai.
Optimisme ini berdasar pada tren kinerja operasional RMKE baik memasuki paruh kedua 2023. Ia mencontohkan, tingkat tambang in-house lewat anak usaha, yakni PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE), sudah mulai meningkat dari semula 70.000-an ton per bulan menjadi berkisar 150.000-an ton per bulan setelah memasuki bulan keenam 2023.
Di saat yang sama, penjualan batubara RMKE dari pihak ketiga juga mengalami peningkatan dari semula hanya 2 vessel menjadi 4-6 vessel. Setali tiga uang dengan segmen penjualan batubara, tren kenaikan kinerja operasional juga terjadi pada segmen jasa.
Baca Juga: Hingga Semester I-2023, RMK Energy (RMKE) Angkut 4,3 Juta Ton Batubara
“Kan kami kebanyakan dibayar jasa setelah pengapalan, jadi volumenya antara 500.000-600.000 (ton batubara), sempat ada 700.000 (ton), tapi di bulan 7 itu kami mendekati 900.000 (ton), jadi kenaikan cukup signifikan, dan di bulan 8 ini mulai kelihatan line up-nya mungkin tidak akan jauh dari 800.000-900.000 (ton),” ujar Vincent dalam konferensi pers, Kamis (3/8).
Untuk mewujudkan target kinerja keuangan, RMKE mengejar volume bongkaran kereta atau unloading train 12,4 juta metrik ton (MT) dan muatan tongkang alias loading barge 10,8 juta MT pada segmen jasa, serta volume pejualan 2,8 juta ton batubara di segmen penjualan batubara.
Di sepanjang semester I 2023, jumlah bongkaran kereta dan muatan tongkang RMKE masing-masing telah mencapai 6,3 juta MT dan 4,3 juta MT. Capaian tersebut masing-masing tumbuh sebesar 23,0% dan 35% dibanding realisasi semester I 2022.
Sementara itu, volume penjualan RMKE naik 11,9% secara tahunan atau year-on-year (YoY) menjadi 1,1 juta MT di semester I 2023.
Pertumbuhan volume penjualan batubara ini sebagian besar berasal dari pertumbuhan produksi tambang in-house, TBBE yang memproduksi 671,8 ribu MT batubara atau meningkat sebesar 45,7% YoY dan berkontribusi 60% ke total volume penjualan batubara.
Selain mencatatkan pertumbuhan volume, RMKE juga menekan mengoptimalkan biaya operasional, sehingga beban pokok pendapatan penjualan batubara yang turun 43,1% YoY pada kuartal ke-2 tahun ini.
Baca Juga: RMK Energy (RMKE) Optimistis Target Penjualan di 2023 Tercapai, Ini Alasannya
Hasilnya, pendapatan dan laba bersih RMKE kompak bertumbuh di paruh pertama 2023. Laporan keuangan interim RMKE yang terbit 1 Agustus 2023 lalu menunjukkan, pendapatan RMKE naik 19,67% YoY dari semula Rp 1,07 triliun di semester I 2022 menjadi Rp 1,28 triliun di semester I 2023.
Sementara itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih RMKE naik 41,44% YoY dari semula Rp 141,80 miliar di semester I 2022 menjadi Rp 200,56 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News