kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Harga bawang masih dibawah referensi impor


Senin, 16 Juni 2014 / 17:51 WIB
Harga bawang masih dibawah referensi impor
ILUSTRASI. Ini Cara Membuat Ukuran Foto 3x4 dan 4x6 di Microsoft Word. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Harga eceran bawang merah di pasar tradisional relatif stabil sejak awal tahun 2014 sampai saat ini. Mengutip data Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga bawang merah per 13 Juni 2014 sebesar Rp 24.975 per kilogram (kg) atau naik 1,7% dibanding harga minggu sebelumnya.

Harga tersebut masih di bawah harga referensi bawang merah sebesar Rp 25.700 per kg. Harga bawang merah yang saat ini relatif stabil tercermin dari andil komoditas tersebut terhadap inflasi kelompok bahan makanan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), bulan Januari 2014 bawang merah memberikan andil deflasi 0,06% dan pada bulan Mei memberikan andil inflasi 0,01%.

Pasokan bawang merah lokal untuk konsumsi sampai dengan puasa dan lebaran cukup dan aman, karena dua bulan ke depan sampai Agustus 2014 masih akan terjadi panen di sebagian besar daerah sentra produksi, antara lain Cirebon, Brebes, Tegal, Kendal, Bojonegoro, Nganjuk, Ponorogo, Jombang, Kediri, Banyuwangi, Probolinggo, Bima, Enrekang, dan Alahan Panjang.

"Bawang adalah salah satu komoditas utama yang memiliki nilai ekonomi tinggi, ditinjau dari sisi pemenuhan konsumsi nasional, sumber penghasilan petani, maupun potensinya sebagai penghasil devisa negara," kata Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan, dalam siaran persnya, Senin (16/6). 

Pemasaran produksi bawang yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan domestik seringkali terkendala fluktuasi harga yang tinggi. Hal ini dikarenakan produksi bawang tidak dapat dilakukan sepanjang tahun dan sifat bawang yang masuk kategori komoditas tidak tahan lama.

"Stabilitas harga dan pasokan serta distribusi bawang merupakan bagian penting yang harus menjadi prioritas bagi pemerintah," papar Mendag.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×