kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga beras belum stabil


Senin, 16 Agustus 2010 / 13:48 WIB
Harga beras belum stabil


Reporter: Femi Adi Soempeno |

JAKARTA. Harga beras masih belum stabil hingga kini. Di daerah seperti Jawa Timur mengalami penurunan, sementara di Jawa Tengah justru membukukan peningkatan.

Menurut catatan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), harga beras jenis medium atau IR 64 di Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami penurunan harga. Beras medium atau sejenis varietas IR 64 yang sebelumnya dijual berkisar Rp 7.200 per kg turun menjadi Rp 6.800 per kg. Harga beras kualitas super yang sebelumnya berada pada level harga Rp 8.000/Kg turun hingga Rp 7.000 per kg. Penurunan harga beras kualitas IR 64 itu sudah terlihat sejak awal puasa lalu karena permintaan pembeli menurun.

Di Pasar Rogojampi, misalnya, penurunan harga beras sudah terjadi di pembelian di tingkat penggilingan padi. Beras super yang pengambilan sebelumnya Rp 7.200 per kg-Rp7.500 per kg turun hingga Rp 6.700 per kg.

Untuk menstabilkan harga beras, pemerintah kabupaten Banyuwangi telah mendistribusikan beras untuk masyarakat miskin (raskin) bulan Agustus 2010 ini sebanyak 1.681,212 ton. Bahkan, jatah raskin untuk bulan September 2010 juga telah didistribuskan sebanyak 41% dari jatah raskin yang ada.

Sementara itu, harga sejumlah jenis beras di kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mengalami kenaikan. Untuk harga beras jenis mentik wangi kualitas super harganya mengalami kenaikan dari Rp 7.000 menjadi Rp 7.500 per kg. Harga beras jenis IR 64 super kualitas super juga mengalami kenaikan dari Rp 6.400 menjadi Rp 6.800 per kg. Beras jenis tersebut dengan kualitas sedang, harganya naik dari Rp 5.600 menjadi Rp 6.000 per kg, sedangkan yang berkualitas terendah harganya naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.600 per kg.

Kenaikan harga juga terjadi pada harga beras merah yang naik dari Rp 5.500 menjadi Rp 6.000 per kg. Kenaikan harga beras tersebut disebabkan jumlah pasokan yang mulai berkurang dari sejumlah daerah lumbung padi di Sragen.

Saat ini di beberapa daerah penghasil padi di Sragen sudah lama melewati masa panen. Sementara itu di Pasar Soreang, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, harga beras dalam sebulan terakhir ini terus melonjak. Untuk kualitas terbaik, seperti Kurmo kepala, harganya mencapai Rp.7.600,00 liternya yang sebelumnya Rp.7.000,00 per liternya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×