Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BOGOR. Harga berbagai beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) cenderung turun. Menurut Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementrian Pertanian (Kementan) Riwantoro, penurunan harga tersebut disinyalir akibat pasokan beras yang cukup, bahkan melimpah.
Riwantoro menegaskan, penurunan harga sudah terjadi sejak 23 hingga 27 Oktober 2017. Berdasarkan hasil pantauan Kementan, penurunan harga berkisar 0,24% hingga 9,22% atau sekitar Rp 25 hingga Rp 825 per kilogram (kg). Penurunan harga ini terjadi pada 8 jenis beras dari 10 jenis beras yang ada di PIBC.
“Penurunan tertinggi pada beras IR-64 III dari Rp 8.950 per kg menjadi Rp 8.125 per kg. Kemudian penurunan terendah pada beras IR-64 I, dari Rp 10.550 per kg menjadi Rp 10.525 per kg,” papar Riwantoro dalam rilis yang diterima Kontan.co.id.
Terkait dengan pasokan beras, Riwantoro menyebutkan pasokan pada tanggal 23 hingga 27 Oktober 2017 jauh di atas rata-rata pasokan normal. Tercatat, pasokan beras pada kurun waktu ini mencapai 3.076 per hari, sementara pasokan normalnya hanya 2.500 per hari.
“Begitu juga stok beras di PIBC sangat aman, posisi saat ini sekitar 53 ribu ton. Stok ini tertinggi selama 5 tahun terakhir, dan jauh di atas stok normal bulanan yang hanya 30 ribu ton,” sebutnya.
Sementara, Riwantoro mengatakan stok dan pasokan beras di bulan November 2017 nanti juga aman dan melimpah karena panen di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur lebih tinggi dari panen bulan Oktober.
Riwantoro memprediksi, penurunan harga beras akan stabil hingga akhir tahun. Namun diprediksi akan menurun lagi saat memasuki panen raya pada akhir Januari 2018.
Perlu diketahui, ketersediaan beras yang cukup juga terlihat dari stok beras di Perum Bulog sampai tanggal 26 Oktober 2017 mencapai 1,37 juta ton yang cukup untuk lima bulan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News