kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga bibit melonjak, produksi bawang merah turun


Rabu, 20 Maret 2013 / 09:38 WIB
Harga bibit melonjak, produksi bawang merah turun
ILUSTRASI. Air kelapa


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Tingginya harga bawang merah konsumsi di pasar dalam negeri turut mendongkrak harga bibit komoditas tersebut hingga 66,67%. Jika dalam keadaan normal harga bibit bawang merah hanya Rp 18.000 per kilogram (kg), saat ini meroket hingga menjadi Rp 30.000 per kg.


"Kenaikan harga membuat harga bibit juga ikut terkerek," kata Mudatsir, Sekretaris Jenderal Dewan Bawang Merah Nasional.


Lonjakan harga bibit dikhawatirkan bakal membuat produksi bawang merah anjlok. Soalnya, kenaikan harga yang tidak wajar ini akan membuat modal petani untuk menanam bawang merah semakin tinggi. Hal itu dikhawatirkan akan akan semakin sedikit petani yang berminat menanam komoditas ini. Kondisi itu ditambah masih tingginya curah hujan di beberapa sentra produksi bawang merah sehingga resiko gagal panen dan serangan hama makin besar.


Situasi tahun ini sangat ironis dengan apa yang terjadi pada tahun lalu. Menurut Mudatsir, pada tahun lalu petani bawang merah enggan menanam bawang karena harganya anjlok hingga Rp 3.000 per kg. Harga yang tidak stabil membuat para petani banyak yang beralih menanam sayuran lain. "Tahun ini memang lebih parah dibandingkan tahun kemarin karena petani tinggal sedikit, " katanya


Saat ini harga bawang merah di tingkat petani mencapai sekitar Rp 30.000 hingga 35.000 per kg. Bahkan di luar Pulau Jawa, harga bawang merah bisa mencapai Rp 60.000 per kg. Di tingkat pengecer Pulau Jawa harga bawang merah mencapai Rp 45.000 per kg. Tingginya harga itu, menurut Mudatsir. lebih banyak dinikmati oleh pedagang bukan petani langsung.


Kekhawatiran anjloknya produksi bawang merah tahun ini juga diungkapkan Menteri Pertanian Suswono.  Dia khawatir produksi bawang akan turun karena banyak petani beralih dari komoditas bawang merah ke padi. "Bertanam padi lebih menguntungkan," katanya.


Menurutnya, kunci untuk meredam harga bawang merah adalah produksi. Peningkatan produksi bisa dilakukan jika ada peningkatan produktivitas dan pengembangan lahan panen. Selain itu, dia berharap petani bawang merah memiliki tempat penyimpanan berpendingin atau cold storage sehingga pasokan masih tetap ada meskipun sedang dalam tidak panen.


Berbeda dengan bawang putih, produksi bawang merah lokal dianggap masih mencukupi kebutuhan. "Petani butuh jaminan harga," kata Suswono. Tiap tahun luas panen bawang merah Indonesia mencapai 120.000 ha-150.000 ha dengan total produksi rata-rata 1,2 juta ton 1,3 juta ton per tahun. Sedangkan kebutuhan dalam negeri sebesar 1,5 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×