kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Harga CPO Anjlok, Volume Ekspor Anjlok 10,4%


Selasa, 19 Agustus 2008 / 21:15 WIB
Harga CPO Anjlok, Volume Ekspor Anjlok 10,4%


Reporter: Havid Vebri,Rizky Herdiansyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Era keemasan sektor perkebunan kelapa sawit mulai pudar. Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terus merosot sejak dua bulan terakhir. Saat ini, harga CPO di bursa Rotterdam hanya berada di kisaran US$ 733 per ton. Padahal, harga rata-rata bulan lalu masih US$ 1.175 per ton.

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan, longsornya harga CPO di pasar dunia membuat nilai ekspor CPO Indonesia turun drastis. "Nilai ekspor CPO tahun ini bisa turun sekitar 30% dibandingkan nilai ekspor CPO tahun 2007 yang mencapai US$ 96 miliar," ujar Sahat, hari ini (19/8). 

Presiden Direktur PT Permata Hijau Group Robert mengakui, penurunan harga CPO berdampak terhadap penurunan nilai ekspor. "Nilai ekspor kami saja turun hingga 20% dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," ujarnya.

Bukan hanya nilai ekspor yang bakal merosot. Volume ekspor juga bakal bernasib serupa. Volume ekspor CPO tahun ini diprediksi hanya 12 juta ton, atau melorot 10,4% dibandingkan ekspor tahun lalu yang mencapai 13,4 juta ton. "Kebutuhan negara Eropa terhadap CPO mulai berkurang," tutur Robert.

Selain itu, ekspor CPO ke Pakistan juga ambruk lantaran pasar mulai direbut negara kompetitor, Malaysia. Sahat memperkirakan, ekspor CPO ke Pakistan bakal menyusut hingga 437.000 ton. "Celakanya produksi CPO nasional tahun ini justru tinggi, mencapai 18,7 juta ton. Artinya pasokan CPO kita juga melimpah ruah," imbuhnya.
 
Menurut Sahat kondisi itu bakal makin menekan harga CPO di pasar domestik, termasuk juga harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Saat ini saja, harga TBS di tingkat petani anjlok hingga Rp 800 per kg. "Padahal sebelumnya harga masih Rp 1.800," cetus Sahat.

Sepertinya pemerintah harus bertindak cepat menyelamatkan harga CPO yang kian tak mengkilap lagi. Di antaranya adalah mempercepat kewajiban industri dan sektor transportasi menggunakan biodiesel di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×