kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,64   -18,87   -2.02%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO menguat, laba Astra Agro Lestari (AALI) melesat 294% pada 2020


Rabu, 24 Februari 2021 / 19:06 WIB
Harga CPO menguat, laba Astra Agro Lestari (AALI) melesat 294% pada 2020
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja top line dan bottom line PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) kompak mengalami pertumbuhan kinerja di sepanjang tahun 2020.

Mengutip laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada Rabu (24/2), pendapatan bersih emiten sawit berkode saham “AALI” tersebut naik 7,76% secara tahunan atawa year-on-year (yoy) menjadi Rp 18,80 triliun di tahun 2020. Sedianya, pendapatan bersih AALI hanya mencapai Rp 17,45 triliun di tahun 2019.

Pertumbuhan pada sisi pendapatan bersih perusahaan sebenarnya didapat ketika volume penjualan minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) dan produk turunan mengalami penyusutan.

Berdasarkan laporan kinerja operasional AALI di bulan Desember 2020, volume penjualan CPO dan produk turunan CPO AALI turun 13,6% di tahun 2020. Maklumlah, realisasi produksi CPO AALI turun 13,6% menjadi 1,4 juta ton di tahun 2020 akibat kemarau jangka panjang di tahun 2019 yang dampaknya dirasakan di tahun 2020.

Baca Juga: Prospek CPO Saat B40 Ditunda, Ini Rekomendasi Saham AALI, LSIP, TBLA, dan SSMS

Meski begitu, volume penjualan yang menurun dibarengi oleh kenaikan harga komoditas CPO. Walhasil, AALI berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan bersih.

“Harga jual rata-rata CPO AALI naik 27,8%,” ujar Senior Vice President of Corporate Communication & Public Affair AALI, Tofan Mahdi saat dihubungi  Kontan.co.id, Rabu (24/2).

Bersamaan dengan pendapatan bersih yang naik, AALI juga mencatatkan kenaikan pada sejumlah pos beban. Beban pokok pendapatan misalnya, tercatat naik 3,50% yoy dari semula Rp 15,30 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 15,84 triliun di tahun 2020.

Selanjutnya, kenaikan pengeluaran juga dijumpai pada misalnya pos biaya pendanaan yang naik 19,40% yoy  menjadi Rp 418,29 miliar di tahun 2020. Sebelumnya, pos biaya pendanaan AALI hanya mencapai Rp 350,33 miliar di tahun 2019.

Meski begitu, AALI juga berhasil menekan pengeluaran pada pos beban umum dan administrasi serta beban  penjualan. Tercatat, beban umum dan administrasi turun 2,67% yoy dari semula Rp 723,35 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 704,00 miliar pada tahun 2020. Sementara itu, beban penjualan AALI menyusut 9,57% yoy dari Rp 460,83 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 416,72 miliar 2020,

Baca Juga: Belanja modal Astra Agro (AALI) sekitar Rp 1 triliun, ini penggunaannya

Di sisi lain, AALI juga mengantongi keuntungan selisih kurs bersih sebesar Rp 33,05 miliar di tahun 2020. Sebelumnya, AALI membukukan kerugian selisih kurs Rp 34,65 miliar pada tahun 2019 lalu. Selain itu, penghasilan bunga AALI juga naik 68,80% yoy dari semula Rp 30,21 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 51 miliar di tahun 2020.




TERBARU

[X]
×