Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
MUMBAI. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tersurung mumbul ke level yang paling tinggi dalam 26 bulan terakhir, mengikuti peningkatan harga kedelai yang juga reli usai U.S. Department of Agriculture (USDA) memprediksikan adanya panenan global yang lebih kecil.
Harga kontrak CPO untuk pengiriman Desember naik sebesar 6,5% menjadi 2.940 ringgit (US$948) per metrik ton, level yang tertinggi sejak 1 Agustus 2008.
"Harga CPO kemungkinan akan makin meningkat setelah USDA menurunkan prediksi panenan kedelainya dan adanya ancaman produksi karena La Nina," kata Ivy Ng, Analis CIMB Investment Bank Bhd.
Brokerage meningkatkan prediksi harga CPO tahun ini, naik sebesar 9% menjadi 2.630 ringgit dan sebesar 14% menjadi 2.800 ringgit pada tahun 2011. Sepanjang tahun ini, menurut data Bloomberg, harga rata-rata CPO berkisar 2.540 ringgit.
Curah hujan yang tinggi di Malaysia dan Indonesia, dua negara penghasil CPO terbesar di dunia, telah mengikis produksi CPO. cadangan CPO di bulan Agustus naik 23% menjadi 1,72 juta ton dari bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News