Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
SINGAPURA. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) mencatatkan peningkatan kuartalan pertama sepanjang tahun ini, menanjak dari titik terendah dalam lima minggu terakhir saat menghaapi laporan pertanian AS.
Harga CPO untuk pengiriman Desember naik 1,1% menjadi 2.727 ringgit atau setara dengan US$ 876 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange dan mandek di sesi pertama di level 2.723 ringgit pada pukul 12:30 waktu Malaysia. Kemarin, harga CPO ini anjlok 1,4%; kemerosotan yang paling besar sejak 24 Agustus 2010.
"Minggu ini, ada korelasi yang kuat antara CPO dan kedelai di Chicago," kata Ker Chung Yang, Investment Analyst Philip Futures Pte., Kamis (30/9).
Harga kedelai di Chicago naik untuk yang pertama kalinya dalam tiga hari terakhir ini sebesar 0,8% menjadi US$ 11,0825 per bushel. Harga ini menanjak menghadapi laporan persediaan kedelai yang akan dilansir oleh U.S. Department of Agriculture hari ini.
Cadangan kedelai AS diperkirakan akan mencapai 151 juta bushel per 1 September 2010, naik dari periode yang sama tahun lalu yang menembus 138 juta bushel.
Curah hujan yang tinggi di Malaysia dan Indonesia, dua negara penghasil CPO terbesar di dunia, telah mengikis produksi CPO. cadangan CPO di bulan Agustus naik 23% menjadi 1,72 juta ton dari bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News