Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Kinerja ekspor crude palm oil (CPO) selama bulan Agustus 2010 meningkat menjadi 1,72 juta ton dari bulan sebelumnya yang hanya 1,19 juta ton. “Kenaikan ekspor CPO ini yang menyumbang kinerja ekspor tertinggi di bulan Agustus,” kata Rusman Heriawan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) di Jakarta, Jumat (1/10).
Menurut Rusman, harga CPO yang merangsek di bulan Agustus, tak urung mengerek nilai ekspor CPO. Apalagi, sejumlah pasar menggemukkan permintaan mereka, seperti China, India dan Pakistan bahkan Amerika Serikat (AS).
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Fadhil Hasan mencatat, permintaan yang meningkat datang dari China yang bertambah menjadi 152.097 ton dari bulan Juli yang sebesar 107.499 ton.
“Ekspor ke India juga meningkat cukup signifikan sebesar 725.973 ton dibandingkan Juli yang berjumlah 448.94 ton,” jelas Fadhil. Permintaan dari India lebih didominasi minyak sawit mentah (CPO) yang berjumlah 556.944 ton. Sisanya berasal dari produk turunan CPO sebesar 169.031 ton.
Di pasar Eropa, pada bulan Agustus lalu Indonesia mengapalkan CPO sebanyak 428.877 ton atau naik dari bulan Juli yang hanya sebesar 283.802 ton.
“Pembelian minyak sawit mentah mendominasi ekspor yang mencapai 316.549 ton, disusul dengan RBD Palm Oil berjumlah 31.635 ton, RBD Olein sebesar 39.737 ton dan RBD Stearin 29.775 ton,” jelas Fadhil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News