kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga daging ayam mulai melejit


Kamis, 04 Juli 2013 / 15:46 WIB
Harga daging ayam mulai melejit
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di salah satu galeri ATM di Mal Tangerang, Jumat (16/4). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/16/04/2021.


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Harga daging ayam di pasar tradisional Sumber Cirebon, Selasa (2/7/2013), mendadak naik menjadi Rp 45.000 per kilogram. Padahal, kata Sri (35), pedagang daging ayam di pasar tersebut, sehari sebelumnya masih di bawah Rp 32 ribu per kilogram.

"Kemarin, Senin (1/7/2013), masih Rp 28.000 sampai Rp 32.000 setiap kilogramnya," kata Sri, di pasar Sumber, Kabupaten Cirebon, kemarin.

Harga ini, lanjutnya, melampaui harga barang yang sama menjelang puasa dan selama masa Lebaran tahun lalu. "Selama Ramadan dan Lebaran tahun lalu (2012) harga daging ayam yang tertinggi hanya sampai Rp 30.000," ujarnya.

Perempuan itu mengatakan kenaikan itu karena harga ayam hidup pun naik dari Rp 18.000 menjadi Rp 30.000 tiap kilogram. Ia menduga penyebabnya adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Apalagi, katanya, stok ayam hidup di tempat dia berlangganan banyak. Sri, bahkan, menambah pasokan dari tiga kuintal menjadi lima kuintal. Ia adalah satu-satunya yang tetap berdagang daging ayam di pasar itu. Pedagang lain enggan mengambil risiko.

Oji (40), misalnya, hanya menjual hati ayam persediaan sehari sebelumnya yang dia simpan di lemari pendingin. "Baru kali ini saya enggak jualan," kata pria yang selama 16 tahun berjualan daging ayam di Pasar Sumber. Harga hati ayam juga naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 30.000 per kilogram. "Saya enggak jualan daging ayam hari ini, khawatir enggak banyak yang beli. Kasihan juga sama pembeli," ujarnya.

Biasanya, tiap hari Oji berdagang dua setengah hingga tiga kuintal daging ayam. Ia menyebutkan sejak kenaikan BBM, harga daging ayam terus meningkat. "Biasanya naik hanya Rp 1.000-2.000 per kilogram. Hanya, hari ini saja yang naik besar," kata Oji.

Gara-gara harga yang mahal, calon pembeli, Teci (35), batal membeli daging ayam. Perempuan itu hanya membawa uang titipan tetangganya, Rp 35.000 untuk membeli daging ayam. "Kemarin sih, uang segini masih cukup untuk beli satu kilogram tetapi saya baru tahu ternyata harganya Rp 45.000," kata Teci sambil berlalu. (TribunNews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×