kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga daging ayam ras dan cabai mengalami kenaikan signifikan, ini penyebabnya


Minggu, 10 Oktober 2021 / 18:48 WIB
Harga daging ayam ras dan cabai mengalami kenaikan signifikan, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Harga cabai. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/pras.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara umum Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap bahwa harga barang kebutuhan pokok relatif stabil per 8 Oktober 2021. Namun terdapat dua komoditi pangan yang mengalami kenaikan harga signifikan di banding bulan lalu.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menyebut, daging ayam ras dan aneka cabai menjadi komoditi yang mengalami kenaikan signifikan dibandingkan bulan lalu.

"Daging ayam ras naik 3,56% menjadi Rp 34.900/kg. Cabai merah keriting naik 25,29% menjadi Rp 32.700/kg, cabai merah besar naik 21,35% menjadi Rp 32.400/kg dan cabai rawit merah naik 5,15% menjadi Rp 40.800/kg," jelas Oke kepada Kontan.co.id, Minggu (10/10).

Oke menjelaskan, kenaikan harga daging ayam ras disebabkan oleh tingginya harga input produksi seperti harga DOC broiler yang di atas harga acuan dan harga pakan ternak seiring dengan kenaikan harga jagung dan kedelai dunia. Adapun untuk stok untuk daging ayam ras saat ini ialah 320.200 ton dengan ketahanan 1,4 bulan.

Kemudian terkait kenaikan harga cabai, Oke menjelaskan disebabkan oleh sentra-sentra produksi yang sudah memasuki masa akhir panen sehingga pasokan menjadi cabai berkurang. "Harga diprediksi akan terus mengalami kenaikan," imbuhnya.

Strategi dalam menjaga stabilitas harga cabe antara lain, pertama pemantauan harga cabe di daerah sentra antara lain seperti Banyuwangi, Magelang, Boyolali, Garut, Blitar, Sukabumi, Wajo, Cianjur, Kediri, dan Tuban. Pemantauan secara intensif juga dilakukan di tingkat pasar induk dan eceran.

Kedua, mendorong adanya implementasi teknologi penyimpanan cabe yang lebih efisien, baik melalui CAS maupun teknologi ozon. Ketiga, mendorong penyerapan cabe saat panen raya oleh industri pengolahan.

Baca Juga: Surplus neraca dagang tahun ini diperkirakan bisa melebihi tahun 2020

Pasokan indikatif untuk komoditas cabe rata-rata seminggu terakhir, dari hasil pantauan Kemendag yang didapatkan di 20 pasar induk ketersediaan cabe sekitar 393,53 ton per hari. Artinya pasokan 1,95% di atas pasokan normal.

Selain daging ayam rasa dan cabe, komoditas lainnya yang masih perlu menjadi perhatian ialah telur ayam ras. Stok indikatif untuk telur ayam ras ialah 411,03 ribu ton yang artinya ketahanannya sekitar 0,94 bulan.

"Karena harga telur di tingkat peternak masih berada di level Rp17.327/kg (8,80% di bawah HA Rp 19.000). Sedangkan harga di tingkat eceran berada di level Rp 23.900/kg, relatif sesuai harga acuan yaitu Rp 24.000/kg," jelas Oke.

Rendahnya harga telur di tingkat peternak disinyalir disebabkan karena terjadi over supply. Kondisi ini dinilai memberatkan peternak rakyat karena harga input produksi yaitu pakan jagung mengalami kenaikan yang signifikan.

Untuk komoditas pangan lainnya seperti beras medium masih stabil di angka Rp 10.300 per kilogram. Demikian juga dengan beras premium yang masih stabil di harga Rp 12.300 per kilogram. Gula pasir sejak bulan lalu masih ada di harga Rp 13.000 per kilogram.

Kemudian minyak goreng curah ada kenaikan Rp 200 dibandingkan bulan lalu menjadi Rp 14.300 per liter, bawang merah turun 4,07% dibandingkan harga bulan lalu menjadi Rp 28.300 per kilogram. Demikian juga dengan rata-rata harga eceran nasional bawang putih grade A (kating) turun 1,35% menjadi Rp 29.300 dibandingkan bulan lalu, bawang putih grade B (honan) turun 1,06% menjadi Rp 28.100 per kilogram.

Daging sapi sendiri dibandingkan bulan lalu kini mengalami kenaikan Rp 100, menjadi Rp 125.500 per kilogram. Dimana stok indikatif daging sapi saat ini sebesar 46.800 ton dengan ketahanan 0,61 bulan.

Selanjutnya: Kemendag Cari Solusi Atasi Kelangkaan Peti Kemas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×