kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga diturunkan, Pertamina ingin lebih banyak konsumen beralih ke Pertamax series


Minggu, 02 Februari 2020 / 21:38 WIB
Harga diturunkan, Pertamina ingin lebih banyak konsumen beralih ke Pertamax series
ILUSTRASI. PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 Februari 2020. KONTAN/Baihaki


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Pertamina, sebagai penyedia BBM terbesar di tanah air, memiliki beberapa tingkatan oktan, mulai dari yang terendah, Premium (RON 88), lalu Pertalite (RON 90), Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98). Sementara itu, Dex Series memiliki perhitungan nilai oktan sebagai berikut, yakni Pertamina Dex dengan oktan > 300 ppm, sedangkan Dexlite beroktan < 1.200 ppm.

Terkait penurunan harga yang hanya terjadi pada Pertamax Series, Fajriyah mengatakan bahwa selain bagian dari strategi bisnis, kebijakan ini juga merupakan langkah Pertamina untuk mendorong peralihan konsumsi ke BBM jenis bensin dengan oktan yang lebih tinggi.

Dengan kata lain, Pertamina ingin agar konsumsi masyarakat yang sebelumnya memakai Premium (RON 88) dan Pertalite (RON 90) beralih ke oktan yang lebih tinggi. Penurunan harga ini sebagai strategi agar harga Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98) bisa lebih kompetitif, baik dengan produk oktan di bawahnya, maupun produk sejenis dari penyalur BBM yang lain.

"(Penurunan harga) ini merupakan komitmen Pertamina untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, sekaligus sebagai upaya Pertamina mendorong masyarakat untuk dapat menggunakan produk-produk BBM Pertamina yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan," kata Fajriyah saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (2/2).

Baca Juga: Batalnya pencabutan subsidi listrik 900 VA-RTM berpotensi kerek beban dana kompensasi

Sayangnya, Fajriyah belum mau membeberkan target peralihan konsumsi bensin dari Premium dan Pertalite ke Pertamax Series. Termasuk mengenai realisasi penjualannya selama 2019. "Kalau angka (BBM) non-subsidi adalah angka komersial," ujar Fajriyah.

Fajriyah pun memastikan, penyesuaian harga yang dilakukan Pertamina akan selalu mengikuti rentang margin yang diatur dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 187K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang disalurkan melalui SPBU atau SPBN, yang berlaku mulai 1 Januari 2020.

"Pertamina terus comply dan menyesuaikan dengan formula sesuai Kepmen ESDM," kata Fajriyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×