kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga ekspor udang ke AS makin bongkok


Jumat, 11 Oktober 2013 / 10:54 WIB
Harga ekspor udang ke AS makin bongkok
ILUSTRASI. A participant stands near a logo of World Bank at the International Monetary Fund - World Bank Annual Meeting 2018 in Nusa Dua, Bali. REUTERS/Johannes P. Christo


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Setelah mencapai titik tertinggi, harga udang ekspor ke Amerika Serikat mulai melandai. Pada bulan September lalu, harga udang mencapai Rp 104.000 per kilogram (kg). Pada bulan Oktober ini, harga udang turun menjadi Rp 80.000 per kg.  

"Kita memproyeksikan masih ada tren penurunan tetapi tidak terlalu jatuh," ujar Saut Parulian Hutagalung, Direktur Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan (PPHP) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Penurunan harga udang akan terus berlanjut. Bahkan di penghujung tahun ini, harga udang bisa-bisa jatuh menjadi Rp 70.000 per kg. Penyebabnya adalah tak lain dari keputusan Department of Commerce and International Trade Commission (ITC) AS yang menyatakan lima negara eksportir yakni Cina, India, Malaysia, Vietnam dan Ekuador yang sebelumnya dituduhkan melakukan subsidi ternyata tidak terbukti.

Akibat keputusan ITC tersebut, peredaran udang ke negeri paman Sam secara perlahan mulai meningkat. Meski begitu, Saut bilang adanya Early Mortality Syndrome (EMS) di Thailand, Malaysia, Vietnam dan Cina bisa menekan penurunan laju harga udang karena pasokan kurang.

Meski harga melorot, Saut bilang petambak udang masih bisa menangguk untung. Sebab, biaya produksi udang rata-rata hanya mencapai Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per kilogramnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor udang Indonesia ke AS selama semester pertama tahun ini tercatat US$ 334 juta naik 12,21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara untuk volume naik naik 3,07% menjadi 36.528 ton bila dibandingkan dibanding periode Januari-Juni tahun lalu.

Thomas Darmawan, Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) membenarkan adanya penurunan harga udang. Soalnya, dengan kemenangan lima negara eksportir udang ke AS tersebut, udang mereka tidak lagi dikenai bea masuk yang sebelumnya bervariasi hingga 7,88%. Dengan demikian harga udang mereka ke AS menjadi lebih murah sehingga volumenya akan bertambah.

Itulah sebabnya, jika sebelumnya Thomas optimis ekspor udang Indonesia ke AS akan naik diatas 15%, kini ia   memprediksi kenaikan  sebesar 12% - 15% dari perolehan ekspor tahun lalu. Pada 2012, volume ekspor udang Indonesia ke AS tembus 62.194 ton dengan total nilai sekitar US$ 500 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×