Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas yang kian berkilau membuat prospek emiten yang bergerak di bisnis emas lebih cerah pada tahun ini.
Ambil contoh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang sampai semester pertama tahun ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp 14,43 triliun atau naik 22% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 11,82 triliun.
Penjualan emas milik ANTM mencapai 15.751 kilogram (kg) setara 442.394 t.oz. Penjualan dari komoditas emas menyumbang mayoritas penjualan ANTM dibandingkan nikel. Kontribusi emas mencapai 67% atau senilai Rp 9,61 triliun dari total penjualan perusahaan.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) targetkan 40% pemasukan dari bisnis non batubara
Sementara itu, pemain baru bisnis pertambangan emas PT United Tractors Tbk (UNTR) hingga Juni 2019 mencatat penjualan emas dari tambang emas Martabe, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, sebanyak 194.000 ons troi. Adapun pendapatan bersih unit usaha itu sebesar Rp 3,6 triliun.
Walaupun harga emas terus menguat, Sekretaris UNTR Sara K. Loebis mengatakan, pihaknya belum berencana menambah target produksi ataupun penjualan emas pada tahun ini. “Target produksi tidak berubah, kami tetapkan untuk tahun ini 400.000 oz,” ujarnya pada Kontan, Selasa (13/8).
Sara menyebut saat ini bisnis emas berkontribusi sekitar 15% ke pendapatan konsolidasian UNTR. Sebagai informasi, unit usaha UNTR dalam bidang pertambangan emas dijalankan PT Agincourt Resources yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. UNTR mengakuisisi tambang emas tersebut pada tahun lalu, sebagai salah satu diversifikasi bisnis.