Reporter: David Oliver Purba | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Rencana pemerintah yang berniat menurunkan harga gas industri disambut baik oleh pelaku industri ban Indonesia. Ketua Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane mengungkapkan, rencana pemerintah ini berpotensi mendorong pertumbuhan industri ban tanah air yang saat ini sedang lesu.
“Dampak penurunan harga gas akan berpengaruh besar bagi industri ban,” ungkap Aziz kepada KONTAN, Senin (7/9).
Aziz bilang, pengaruh penurunan harga gas akan berdampak positif terhadap industri ban. Di sektor hulu, kontribusi beban biaya gas untuk produksi sebesar 2% dari total produksi ban. Artinya jika harga gas turun, beban biaya produksi juga akan ikut terpangkas.
Turunnya biaya produksi otomatis berpengaruh terhadap penurunan harga produk. Aziz bilang, dibandingkan negara Asia lainnya, pemerintah terbilang lambat mengambil kebijakan untuk menata dan mengatur harga gas.
Aziz mencontohkan India yang telah menurunkan harga gas dari US$ 6 per mmbtu menjadi US$ 3-US$ 4 mmbtu. Saat ini harga gas di Indonesia sebesar US% 8-US$ 9 per mmbtu. "Memang niatnya baik, tapi dalam bisnis, tertinggal selangkah akan membuat kita kita semakin terpuruk," ungkap Aziz.
Sekedar informasi, saat ini pembagian hasil dari gas 70% untuk pemerintah dan 30% untuk perusahaan pengelola gas di lapangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News